TRIBUNTRAVEL.COM - Selalu menjadi pertanyaan kenapa awak kapal tidak pernah berjabat tangan dengan para penumpang kapal.
Staf kapal pesiar memiliki sebuah larangan khusus untuk tidak menyapa penumpang dengan cara berjabat tangan.
Karyawan kapal pesiar sering diminta untuk melakukan sikap yang profesional dan sopan di atas kapal yang sedang melakukan pelayaran selama berminggu-minggu.
Namun ada gerakan tertentu bagi awak kapal dengan penumpang yang kini telah terungkap.
LIHAT JUGA:
• Gunung Agung Kembali Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2 Km
• 7 Rekomendasi Destinasi Wisata di Semarang untuk Liburan Akhir Pekan
• 15 Ucapan Hari Raya Idul Fitri dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
• 8 Penyakit Ini Sampai Sekarang Belum Ada Obatnya
Joshua Kinser, mantan karyawan kapal pesiar yang telah bekerja di atas kapal lebih dari 5 tahun menceritakan tentang hal tersebut.
Kontak fisik seperti berjabat tangan antara awak kapal pesiar dengan penumpang harus dihindari untuk alasan kesehatan.
Joshua menceritakan larangan tentang berjabat tangan dalam buku barunya yang berjudul "Chronicles of a Cruise Ship Member".
Dia menuliskan sebuah kalimat yang cukup menarik perhatian, yakni "Anggota kru jarang berjabat tangan".
Berjabat tangan tentu akan menimbulkan terjadinya perpindahan bakteri.
"Mereka sangat akrab dengan berbagai macam virus yang luar biasa yang biasanya menjadi koloni di tangan manusia dan pegangan pintu kapal pesiar," tulis Joshua dalam buku Chronicles of a Cruise Ship Member yang dilansir TribunTravel dari laman Express.co.uk, Kamis (30/5/2019).
Para awak kapal pesiar selalu menghindari berjabat tangan ketika berada di pintu gerbang.
Sebelumnya, Express.co.uk telah melaporkan dampak norovirus dan beberapa penyakit lainnya yang digolongkan sebagai ancaman terbesar.
Jay Herring, mantan karyawan Carnival Cruise Line menceritakan tentang penyakit yang dianggap "sangat menular" beserta dampak mengerikan yang bisa terjadi di atas kapal pesiar.
Dalam bukunya yang berjudul The Truth About Cruise Ships, Jay menceritakan tentang wabah virus yang mudah menular ke sesama manusia.
"Sebagian besar wabah di kapal pesiar terjadi ketika virus itu ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi di pelabuhan, baik dari orang ke orang yang kontak atau dari makanan dan air yang terkontaminasi," tulis Jay dalam bukunya.
Dia menuliskan jika virus tersebut sangat menulardan dapat mencemari ratusan makanan.
"Satu penumpang yang terinfeksi dapat mencemari pegangan tangan dan tombol lift yang akan disentuh ratusan penumpang," tulisnya.
Jay juga menambahkan jika lingkungan kapal yang terbatas akan memudahkan untuk melacak jumlah orang yang terinfeksi virus.
Bahkan rumah sakit di sana benar-benar diminta untuk menjaga jumlah penumpang yang terus berjalan dan mengeluh tentang penyakit yang diderita, seperti diare hingga muntah.
Ketika sekitar 3 persen dari penumpang kapal mengeluhkan penyakit yang sama di rumah sakit kapal, hal itu dianggap sebagai wabah.
Oleh karena itu berjabat tangan disebut-sebut sebagai perbuatan yang ditakuti.
Awal tahu ini Express.co.uk juga telah melaporkan adanya wabah norovirus di atas kapal Royal Carebian.
Sebanyak 22 orang penumpang kapal terkena dampak di Oasis of the Seas, satu diantara banyak kapal pesiar terbesar di dunia.
• Meskipun Tak Disukai, Kegiatan Ini Harus Dilakukan di Atas Kapal Pesiar
• Turis Mancanegara Kunjungi Kampung Nelayan di Banyuasin dengan Kapal Pesiar
• Fakta Kapal Pesiar - Benarkah Penumpang Dilarang Naik Kapal Pesiar Jika Tidak Bisa Berenang?
• 8 Penyakit Ini Sampai Sekarang Belum Ada Obatnya
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)
