TRIBUNTRAVEL.COM - Kuliner khas dari berbagai daerah yang hanya ada selama bulan Ramadan, sementara itu ketika dibulan-bulan lain akan sulit ditemukan.
Makanan khas ini menjadi menu yang menyemarakkan suasana Ramadan di setiap daerahnya.
Kuliner-kuliner khas ini menjadi ciri khas yang hanya bisa ditemukan di daerah tertentu saja.
Seperti sajian Bingka Barandam yang menjadi takjil khas di Kalimantan dan Asida yang menjadi makanan khas Ramadan di Maluku.
Dilansir Tribun Travel dari berbagai sumber, simak 6 kuliner khas Ramadan di berbagai daerah.
1. Mie Glosor
Mie Glosor merupakan menu berbuka puasa khas Kota Bogor.
Di bulan biasa, mie glosor sulit ditemukan. itu sebabnya, sajian ini menjadi menu yang diburu selama Ramadan.
Jika dilihat sekilas, mi glosor ini mirip mi kuning pada umumnya.
Namun, bedanya bahan dasar yang digunakan untuk membuat mi ini berasal dari pewarna alami kunyit.
Ketika memasukkan mie ini kedalam mulut teksturnya yang lembut seperti mengalir lancar ke dalam tenggorokan dan mudah dicerna.
Itulah alasan mengapa mi ini dinamakan Mi Glosor.
Tonton juga:
• 6 Tempat Wisata Unik di Jalur Mudik Pantura Situbondo
• 5 Situasi Berbahaya yang Disebabkan Oleh Selfie
2. Bingka Barandam
Bingka Barandam merupakan sajian bulan Ramadan yang sangat diidam-idamkan warga di Kalimantan.
Kue ini sangat sulit ditemukan pada bulan-bulan biasa, namun saat Ramadan kue ini sangat mudah untuk didapatkan.
Bingka Barandam, menu wajib saat berbuka ini umumnya dicetak berbentuk bunga berkelopak enam, namun ada pula yang berbentuk bundar atau dipotong persegi.
3. Asida
Asida merupakan olahan dodol Arab yang menjadi makanan khas di Ambon saat Ramadan.
Asida atau yang biasa disebut dengan nama Asidah ini merupakan makanan yang berasal dari Arab.
Cita rasa manisnya yang khas berasal dari aroma kayu manis dan adas manis yang wangi.
Teksturnya tidak sekenyal dodol, karena tidak terbuat dari tepung ketan tetapi dari tepung terigu.
4. Tutut
Tutut merupakan sajian lezat dan bergizi khas Ramadan di Kota Kembang, Bandung.
Makanan yang disantap dengan cara menyedot dengan mulut itu semakin menjadi salah satu pilihan saat berbuka puasa.
Tutut pun dihidangkan dengan berbagai aneka rasa bumbu.
Mulai dari Tutut pedas, Tutut pedas manis, dan Tutut manis.
5. Bubur Samin
Jika Bubur Samin sudah menjadi menu sehari-hari di Banjarmasin, namun jika di Solo bubur khas ini hanya ada pada bulan Ramadan dan hari raya umat Islam saja.
Setiap Ramadan tiba, Masjid Darussalam di Kelurahan Jayengan, Serengan, Solo, selalu jadi tujuan warga.
Selepas Waktu Ashar, masyarakat Solo dan sekitarnya selalu mengantre untuk mendapatkan bubur samin khas Banjar ini.
6. Kolak Biji Salak
Kolak Biji Salak merupakan sajian takjil manis yang dirindukan oleh warga Jakarta selama Bulan Ramadan.
Kolak asal Betawi ini diberi nama biji salak, bukan karena terbuat dari biji salak, namun karena diolah sangat mirip dengan sebuah biji salak.
Untuk membuat adonan biji salak, diperlukan tepung terigu dan ubi jalar.
Biasanya biji salak disajikan dengan santan dan gula aren.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)