Breaking News:

Maskapai Patok Harga Mendekati Tarif Batas Atas untuk Penerbangan Mudik Lebaran 2019

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah melakukan rapat terbatas dengan para menteri dan maskapai, namun hal ini tampaknya belum membuahkan hasil.

KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS
Pramugari Garuda Indonesia tengah menjalankan tugasnya di atas pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Mahalnya harga tiket pesawat memancing kekecewaan masyakarat.

Bahkan publik dibuat terkejut dan terheran-heran lantaran mahalnya tarif tiket pesawat rute domestik dibandingkan penerbangan luar negeri.

Menjelang mudik lebaran, harga tiket pesawat tak kunjung membaik.

Meski Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah melakukan rapat terbatas dengan para menteri dan maskapai, namun hal ini tampaknya belum membuahkan hasil.

Dari pihak maskapai menyatakan belum akan menurunkan harga tiket pesawat, hanya mereka memastikan bahwa harga tiket penerbangan maskapai nasional untuk masa angkutan Lebaran tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hampir setiap masa Lebaran atau periode musim puncak (peak season) maskapai menaikkan harga tiket.

Kendati demikian, harga tiket yang tinggi tersebut masih sesuai dengan batas aturan dari pemerintah.

Pada masa peak season, maskapai justru tidak memberikan diskon.

Rata-rata maskapai mematok harganya hampir mendekati TBA.

Harga untuk masa Lebaran tahun ini, hampir sama dengan tahun lalu. Meski demikian, maskapai penerbangan meyakini penjualan tiket pesawat tetap tumbuh positif menjelang periode mudik Lebaran.

"Permintaan baru akan melonjak dua pekan menuju Idul Fitri pada 5 dan 6 Juni nanti. Pada 24 Mei pasti penjualan naik. Tradisi pemudik belum pergi sebelum dekat hari Lebaran," ucap Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk, Pikri Ilham.

Pihak Garuda Indonesia sudah memiliki rencana awal menyediakan 50 ribu kursi tambahan (extra flight) kepada Kementerian Perhubungan. Namun Perseroan masih memetakan alokasi pesawat dan kursi tambahan sesuai permintaan di setiap rute.

"Ini lebih banyak 20% dari tahun lalu, tapi kami akan sesuaikan. Misalnya ke Yogyakarta atau Semarang mungkin dikurangi karena ada tol Trans Jawa," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Mendahului Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Lion Air telah mempersiapkan 20.150 kursi penerbangan tambahan (extra flight) selama masa angkutan lebaran 2019 dan liburan khusus untuk layanan domestik.

Rinciannya, Lion Air bersiap menyediakan tambahan 62 penerbangan (11.718 kursi), Batik Air 35 penerbangan (5.840 kursi) dan Wings Air 36 penerbangan (2.592 kursi). Lion Air Group akan menjalankan extra flight yang direncanakan efektif mulai 29 Mei – 20 Juli 2019.

Periode tersebut dinilai sebagai musim puncak atau ramai (peak season) untuk arus mudik dan arus balik serta tren millennials traveling.

“Dalam menentukan kota tujuan, Lion Air Group mempertimbangkan berdasarkan hasil analisis pasar untuk rute terbaik yang memiliki permintaan tinggi, frekuensi terbang serta jam operasional bandar udara keberangkatan dan kedatangan, ” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.

Terkait wacana penarapan tarif batas atas (TBA), Kesiapan juga diungkapkan Lion Air Grup yang siap menyesuaikan harga tiket pesawat jika sudah ada keputusan penurunan TBA. Lion Air Group menunggu kebijakan pemerintah yang tengah merampungkan pembahasan pemangkasan TBA.

"Jika memang ada pemangkasan, pada prinsipnya kami akan mengikuti kebijakan pemerintah, karena sudah menjadi ketentuannya," kata Public Relation Lion Air Group Ramaditya Handoko.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Maskapai Patok Harganya Rata-rata TBA untuk Penerbangan Mudik Lebaran 2019

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Idul FitriTribunTravel.comHarga Tiket Murah Pelabuhan Gilimanuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved