Breaking News:

Ramadan 2019

Apakah Astronot yang Berada di Luar Angkasa Tetap Berpuasa?

Puasa saat bulan Ramadan menjadi ibadah yang wajib dijalani umat Muslim. Bagaimana dengan astronot yang sedang berada di luar angkasa?

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
wallart.london
Astronot di luar angkasa 

TRIBUNTRAVEL.COM - Puasa saat bulan Ramadan menjadi ibadah yang wajib dijalani umat Muslim.

Lalu bagaimana dengan astronot yang sedang berada di luar angkasa?

Tentu saja astronot tersebut tetap harus berpuasa.

Hal ini pernah dialami oleh Pangeran Sultan ibn Salman, astronot Muslim pertama berkebangsaan Arab Saudi.

LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:

Pada 1984, Pangeran Sultan bergabung dengan Space Shuttle Discovery, program pesawat ulang-alik NASA.

Kebetulan, program ini dilakukan saat Ramadan, tepanya pada 30 Agustus hingga 5 September.

"Selama bulan suci Ramadan yang jatuh di musim panas tahun itu, saya menjalani pelatihan khusus untuk perjalanan di Space Center di Houston," kata Pangeran Sultan, dikutip dari Arab News.

Space Center di Houston, Texas, AS
Space Center di Houston, Texas, AS (simpleviewinc.com)

"Saya mengalami panas dan haus hebat selama hari-hari pelatihan di sana ketika malam tidak melebihi enam jam," lanjutnya.

Pangeran Sultan melanjutkan, para dokter di NASA mengamati efek puasa pada kesehatannya.

2 dari 3 halaman

Para dokter menegaskan, kesehatan fisiknya selama hari-hari puasa sangat baik dan ia layak untuk dikirim ke Kennedy Space Center untuk karantina medis selama tujuh hari sebelum perjalanan ruang angkasa.

Perjalanan luar angkasa dimulai

Pangeran Sultan akhirnya meninggalkan Bumi pada 29 Ramadan, di mana awalnya dijadwalkan pada 24 Ramadan.

Pangeran Sultan saat itu tetap berpuasa setelah sahur dan salat subuh.

Pangeran Sultan ibn Salman (kiri)
Pangeran Sultan ibn Salman (kiri). (thenational.ae)

Lalu kapan Pangeran Sultan berbuka puasa, sementara waktu di luar angkasa berbeda dengan Bumi?

Sebelum berangkat, Pangeran Sultan telah meminta saran pada seorang ahli bernama Sheikh Abdul Aziz Bin Baz.

"Ia mengatakan kepada saya bahwa saya bisa berbuka puasa berdasarkan waktu tempat di Bumi dari tempat saya memulai puasa," katanya.

"Kami berangkat dari Florida," tambahnya.

Itu artinya, Pangeran Sultan bisa mengikuti waktu Florida untuk ibadah salat, berbuka, dan sahur.

Space Shuttle Discovery
Space Shuttle Discovery (airandspace.si.edu)

Kepada Arab News, Pangeran Sultan mengaku telah mengkhatamkan bacaan Al-quran selama enam hari perjalanannya di luar angkasa.

Cerita Muslim di Negara-negara Skandinavia yang Berpuasa hingga Lebih dari 17 Jam

Berdasarkan Letaknya, Inilah Rentang Waktu Berpuasa di Sejumlah Wilayah di Dunia

34 Negara di Dunia yang Berpuasa Lebih Lama dari Umat Muslim di Indonesia

3 dari 3 halaman

Saat itu, Pangeran Sultan banyak memanfaatkan waktu tidurnya untuk membaca Al-quran.

Untuk berwudhu, Pangeran Sultan menggunakan serbet yang dibasahi karena kurangnya gravitasi di ruang angkasa.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
NASAArab SaudiHoustonFlorida Al Ittihad Saleh Al-Shehri Salem Al-Dawsari Haji Furoda Christina Koch
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved