TRIBUNTRAVEL.COM - Menurut data yang dihimpun Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau yang dikenal dengan BASARNAS, kecelakaan pendakian di Indonesia mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir.
Kecelakaan tersebut terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kurangnya persiapan hingga kondisi alam yang sedang tak bersahabat.
Untuk menekan jumlah kecelakaan pendakian dan memberikan rasa aman kepada pendaki, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu mewajibkan para pendaki mengenakan gelang yang dilengkapi dengan chip Radio frequency identification (RFID).
Plh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setiawan mengatakan, gelang tersebut akan disediakan oleh pengelola taman nasional.
“Nanti semua pendaki akan kami berikan, kami pinjami, kami pasangkan gelang yang ada chip-nya RFID. Sehingga kami dapat memonitor posisi pendaki sehingga meminimalisasi misalnya pendaki hilang atau kendala lainnya. Jadi mendeteksi posisi dia di mana begitu,” papar Johan ketika dihubungi KompasTravel, Kamis (25/4/2019).
Untuk dapat meminjam gelang tersebut, lanjut Johan, pendaki harus menyerahkan uang jaminan mulai dari Rp 30.000 hingga 50.000 kepada petugas.
Uang jaminan itu nantinya akan dikembalikan kepada pendaki setelah turun gunung.
Johan melanjutkan, saat ini telah tersedia sekitar 1.000 gelang yang siap digunakan para pendaki.
Setiap kelompok pendaki minimal membawa satu gelang RFID ini.
“Sementara satu kelompok 1 gelang. Jadi kan persepsinya mereka akan menjaga tetap bersama saat perjalanan. Nanti kami yang di pos keamanan bisa mendeteksi keberadaan mereka. Nanti mereka turun ambil uang jaminannya dan mengembalikan gelangnya,” lanjutnya.
Menurut Johan, nantinya jumlah gelang akan ditambah secara bertahap.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kurangi Kecelakaan, Kini Pendaki Gunung Merbabu Wajib Kenakan Gelang Ber-chip.