Breaking News:

5 Masjid Bersejarah di Solo yang Cocok untuk Wisata Religi

Di antaranya sejarah tersebut tampak lugas terlihat dari beberapa bangunan ibadah masjid di Kota Solo tersebut.

TRIBUNSOLO.COM/GARUDEA PRABAWATI
Para jemaah salat Idul Adha di Masjid Agung Solo beberapa waktu lalu. 

TRIBUNTRAVEL.COM- Kota Solo berdiri dengan beragam sejarah yang menyertai.

Di antaranya sejarah tersebut tampak lugas terlihat dari beberapa bangunan ibadah masjid di Kota Solo tersebut.

Berikut masjid-masjid di Kota Solo yang bersejarah sebagaimana dirangkum TribunSolo.com:

1. Masjid Darussalam

Masjid yang rutin menjadi lokasi pembagian bubur Samin khas Banjar ini telah berdiri sejak tahun 1960-an.

Bernama Masjid Darussalam yang terletak di Kampung Jayengan Kidul Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, berdiri seiring dengan datangnya para perantau dari Banjar, Kalimantan Selatan ke Solo.

Berdirinya Masjid Darussalam ini tak lepas dari peran para perantau asal Banjar.

Bahkan budaya Banjar yang lekat, mengakar sejak dulu masih terasa di masjid tersebut, satu di antaranya pembagian bubur samin tersebut.

2. Masjid Sholihin

Terletak di Jl. Gajahmada No.97, Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Masjid Sholihin dibangun pada tahun 1954.

2 dari 3 halaman

Masjid yang dibangun dan diresmikan oleh R.NgtT. Prawirodirdjo ini di dalamnya terdapat sebuah prasasti dalam aksara Hanacaraka dan bahasa Jawa serta prasasti terjemahan dalam bahasa Indonesia, terkait pewakafan masjid tersebut.

Uniknya, masjid kuno ini memiliki arsitektur atap bangunan model tajug tumpang tiga, tentunya dengan segenap filosofinya.

3. Masjid Al - Wustho Mangkunegaran

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Mangkunegara V yaitu sekitar tahun 1878 masehi, letaknya pun ada di sebelah Pura Mangkunegaran Solo.

Pembangunan Masjid Al-Wustho diprakarsai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara-I (1725-1795) di Praja Mangkunagaran sebagai masjid kerajaan bagi Pura Mangkunagaran.

Sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Mangkunegaran, karena sebagai lokasi pendukung kegiatan spiritual Pura Mangkunegaran Solo.

Lantas nama Wustho diberikan pada tahun 1949 oleh Kepala Takmir Pura Mangkunegaran Raden Tumenggung K.H. Imam Rosidi.

4. Masjid Laweyan

Didirikan tahun 1546 di masa Kerajaan Pajang jauh sebelum berdirinya Surakarta (1745M), Masjid Laweyan Solo didaulat sebagai masjid tertua.

Kerajaan tersebut merupakan cikal bakal kesultanan Mataram yang kemudian pecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Ngayogyakarta.

3 dari 3 halaman

Masjid Laweyan merupakan bukti nyata persebaran Islam, hingga tanah Jawa.

Terkait kondisi bangunan, masjid yang terletak di Jl Liris No 1 Pajang Laweyan, Kampung Batik Laweyan, Dusun Belukan RT 4, RW 4, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta ini masih berdiri kokoh.

Bahkan beberapa ornamen masjid masih terjaga dengan baik.

5. Masjid Agung Surakarta

Masjid bersejarah terakhir yakni masjid milik Keraton Kasunanan Surakarta, yakni Masjid Agung Solo.

Terletak di depan Pasar Klewer Surakarta masjid yang memiliki gaya arsitektur unik ini dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.

Karena masjid ini milik Keraton Kasunanan Surakarta, maka semua pegawai masjid diangkat menjadi abdi dalem kraton, dengan gelar seperti Kanjeng Raden Tumenggung Penghulu Tafsiranom (untuk penghulu) dan Lurah Muadzin untuk juru adzan.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Deretan Masjid-masjid Bersejarah di Kota Solo dan Lokasinya, Cocok untuk Wisata Religi

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
wisata religi Gua Langsih
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved