TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian besar orang menganggap tahi lalat sebagai tanda lahir.
Tanda lahir merupakan hasil pigementasi warna dari melanosit atau yang fikenal dengan sel pigemn kulit yang mengelompok tanpa alasan yang jelas.
Tapi tahukah kamu, ternyata tahi lalat juga bisa menjadi gejala kanker kulit?
Lantas bagaimana mengenali tahi lalat itu gejala kanker kulit atau tahi lalat normal?
Berikut beberapa penjelasan mengenai tanda tahi lalat yang bisa menjadi gejala kanker kulit yang TribunTravel rangkum dari beberapa sumber:
1. Tahi lalat yang asimetris

Tahi lalat normal memiliki bentuk simetris sempurna, di mana salah satu pinggirannya akan cocok dengan sisi yang satunya.
Tonton juga:
Tanda lahir yang dicurigai sebagai gejala kanker kulit akan memiliki ketidakcocokan dalam ukuran dan bentuk.
Hal ini diakibatkan karena sel pada salah satu sisinya bertumbuh lebih cepat daripada yang lain.
Sel kanker akan cenderung berkembang lebih cepat daripada sel normal, dan dalam pola yang tidak beraturan.
• Promo TIX.ID Birthday - Hanya Hari Ini dan Besok Diskon 50% untuk Semua Judul Film, Simak Caranya
• Promo Secret Recipe Starbucks Maret 2019, Bayar Pakai GO-PAY Hanya Rp 29 Ribu
• Potret Kecelakaan Pesawat Tahun 1973 di Pantai Terpencil Islandia Tertangkap oleh Google Maps
2. Tepi tahi lalat

Tepian tanda lahir normal akan memiliki batasan yang terdefinisi, terpisah jelas mana warna kulit kamu berakhir dan di mana pigmentasi warna akibat tahi lalat dimulai.
Jika pinggiran tanda lahir tampak kabur, seperti seseorang yang mewarnai di luar garis, hal ini bisa menjadi pertanda kanker.
Tepian yang buram juga diakibatkan oleh pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali.
3. Warna tahi lalat

Warna tahi lalat harus tetap dan tidak berubah.
Orang dengan rambut berwarna cerah seharusnya memiliki warna tahi lalat yang lebih cerah, dan tahi lalat warna lebih gelap bagi yang berkulit gelap.
Tetapi, jika kamu melihat adanya beragam corak warna dalam satu wilayah tahi lalat bisa jadi bersifat kanker.
Melanoma akan berbentuk seperti bercak yang memiliki corak nuansa berbeda dari satu famili warna.
Misalnya, di tengah berwarna merah muda yang berangsur menggelap kemerahan di pinggirannya, atau kebalikannya (tahi lalat berwarna merah saja atau pink saja termasuk normal).
Atau, tahi lalat kanker dapat menunjukkan bercak warna yang berbeda sama sekali di satu tempat, misalnya merah, putih, keabuan dalam satu tahi lalat.
4. Ukuran
Semakin besar diameter tahi lalat, semakin tinggi risiko terkena kanker kulit.
Apalagi jika ada tahi lalat yang tumbuh di atas enam milimeter.
Namun demikian, melanoma juga kadang ditemukan dalam ukuran yang lebih kecil dari yang seharusnya.
5. Tahi lalat baru

Jika tubuh Anda terlalu sering terdapat tahi lalat baru, saatnya segera berkonsultasi dengan dokter.
6. Gatal-gatal
Tahi lalat yang terasa gatal adalah pertanda buruk.
Selain gatal, tahi lalat yang membesar, bersisik atau berdarah bisa menjadi gejala-gejala terjadinya kanker kulit.
Periksakan ke dokter kulit segera.
7. Risiko bawaan
Orang dengan kulit sangat pucat lebih berisiko terkena kanker kulit dibandingkan orang dengan kulit berwarna.
Waspadai bila ada anggota keluarga yang terkena karsinoma, karena risiko terkena kanker kulit lebih besar.
• Garuda Indonesia Dukung Bandara Kualanamu Jadi Hub Penerbangan di Wilayah Barat dan Asia Tenggara
• 5 Monumen Aneh dan Unik di Dunia Ini Ternyata Simpan Makna yang Sangat Mendalam
• 6 Zodiak yang Tidak Pintar Berbohong, Virgo Merasa Tak Sempurna Jika Berbohong
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)