TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa penerbangan dari Christchurch, Selandia Baru, membatalkan penerbangannya terkait tragedi penembakan di kota tersebut, Jumat (15/3/2019).
Dua penerbangan maskapai Jetstar dari Auckland dengan nomor penerbangan JQ235 dan JQ241 dibatalkan.
"Menyusul insiden hari ini di Christchurch, Jetstar melepaskan semua biaya dan mengubah biaya bagi pelanggan yang ingin mengubah rencana perjalanan mereka hari ini dan besok," kata maskapai penerbangan tersebut.
• 6 Keistimewaan Christchurch di Mata Turis Dunia, Gerbang Masuk Berwisata di Selandia Baru
"Jika telah memesan penerbangan yang berangkat ke atau dari Christchurch pada Jumat, 15 Maret atau Sabtu, 16 Maret 2019, dan ingin membuat perubahan pada penerbangan, silakan hubungi kami melalui Live Chat dan kami akan mengatur perubahan untuk Anda," lanjutnya.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Selain Jetstar, Air New Zealand juga membatalkan beberapa penerbangan.
Seperti penerbangan dengan nomor NZ5989 pada 21.59, NZ5389 pada 22.05, dan NZ5985 pada 22.10 dari Wellington ke Christchurch.
• Pernah Salat Jumat di Masjid Selandia Baru, Ditto Percussion: Sedih Banget, Jadi Tempat Pembantaian
Beberapa penerbangan yang datang dari Brisbane dan Melbourne juga dibatalkan.
"Menyusul tragedi di #Christchurch, sisa keberangkatan regional dari Christchurch Jumat malam telah dibatalkan. Ini karena tidak mungkin untuk menyaring pelanggan dan bagasi mereka," informasi dalam akun Twitter @FlyAirNZ.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengonfirmasi terdapat 49 orang tewas akibat tragedi penembakan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood pada Jumat.
Sementara itu, puluhan lainnya merupakan korban luka-luka yang hingga saat ini masih dirawat secara intensif.
"Amat jelas insiden ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami tahu, serangan ini telah direncanakan dengan baik," kata Ardern, dikutip dari Kompas.com.
• Aksi Solidaritas, 3 JPO di Jakarta Tampilkan Lampu Berwarna Bendera Selandia Baru
Perdana Menteri Jacinda Ardern kemudian mengatakan, Selandia Baru ditempatkan pada tingkat ancaman keamanan yang tinggi.
Di tengah kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan, sejumlah maskapai akhirnya membatalkan penerbangan di daerah tersebut.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)