TRIBUNTRAVEL.COM - BMKG Staklim Yogyakarta yang berkantor di jalan Kabupaten Km 5.5 Mlati Sleman, Sleman, mengunggah foto awan Cumulonimbus di seputaran wilayah Sleman, Rabu (13/3/2019) pukul 15.21 WIB.
Foto itu diunggah melalui akun Twitter @StaklimJogja yang merekam gambara awan bergulung-gulung yang disebut awan cumulonimbus.
"Terpantau awan Cumulonimbus di Kantor @StaklimJogja , bagaimana dengan daerah kalian Sobat Cuaca Jogja?" tulis admin @StaklimJogja.
Sebelumnya BMKG Yogyakarta memberikan peringatan dini cuaca Wilayah di Sleman pada pukul 13.35 WIB.
BMKG Yogyakarta menyebutkan, potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin pada pukul 14.05 WIB.
Prediksi itu dapat terjadi di wilayah Sleman (Cangkringan, Pakem, Turi,Tempel,Ngaglik).
Gunungkidul meliputi Ngawen, Gedangsari dan dapat meluas ke wilayah lain mulai Kalasan, Depok, Seyegan hingga Kulon Progo.
Kondisi itu diprediksi akan berlangsung hingga sore hari lebih kurang pukul 16.00 WIB.

Twitter StaklimJogja
UPDATE prakiraan Cuaca

Twitter StaklimJogja

Twitter StaklimJogja
Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus adalah awan yang terbentuk vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan.
Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall.
Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.
Awan cumulonimbus terbentuk dari awan kumulus dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
Awan ini juga ditakuti para penerbang karena awan ini bisa membuat mesin dan sayap pesawat dipenuhi es.
Cumulonimbus juga terdiri tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan.
Terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi.
Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik tornado.
Fenomena alam yang kerap terjadi akibat alam cumulonimbus antara lain timbulnya kilat (lightning) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es.
Pantauan Tribunjogja.com dari linimasa Twitter, di beberapa wilayah di Sleman turun hujan es.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penampakan Awan Cumulonimbus di Sleman, Berikut Peringatan Dini Cuaca dari BMKG Yogyakarta