Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNTRAVEL.COM, TOKYO - Masjid Camii di Tokyo yang menjadi tempat pernikahan Syahrini dan Reino Barack ternyata menyimpan sejarah menarik.
Awalnya masjid Camii dibangun bersama sekolah tanggal 12 Mei 1938 oleh imigran Bashkir dan Tatar dari Rusia yang datang ke Jepang setelah Revolusi Oktober.
Pembuatan dengan arahan Abdurreshid Ibrahim, Imam pertama masjid, dan Abdülhay Kurban Ali.
Pada tahun 1986, masjid harus dihancurkan karena kerusakan struktural yang parah.
Di bawah arahan dan dukungan Diyanet İşleri Başkanlığı, sebuah bangunan baru dimulai pada tahun 1998.
Arsitek untuk bangunan tersebut adalah Muharrem Hilmi Senalp.
Ornamen didasarkan pada arsitektur religius Ottoman.
Sekitar 70 pengrajin Turki melakukan perincian finishing, dan sejumlah besar marmer diimpor dari Turki.
Konstruksi selesai pada tahun 2000 dengan biaya sekitar 1,5 miliar yen (saat itu).
Peresmian penggunaan diadakan pada tanggal 30 Juni 2000.
Tokyo Camii memiliki luas 734 meter persegi dan memiliki satu lantai basement dan tiga lantai di atas tanah dengan total luas lantai 1.477 meter persegi.
Kubah utamanya setinggi 23,25 meter dan didukung oleh enam pilar, sedangkan menara yang berdekatan tingginya 41,48 meter.
Isu Dibangun dengan Dana Besar Indonesia
Sempat beredar kabar bahwa pembangunan masjid Camii dibangun dari dana besar yang terkumpul dari warga Indonesia.
Hal itu ternyata tidak benar.
Kepada Tribunnews.com, seorang pengurus masjid menyampaikan bahwa isu selama ini Masjid Camii dibangun dengan dana sebagian besar oleh orang Indonesia adalah tidak benar.
"Masjid ini dibangun sepenuhnya oleh dana bantuan pemerintah Turki sehingga jadi secantik ini, tidak ada dana besar dari orang Indonesia saat pembangunan dulu," ungkapnya kepada Tribunnews.com.
Tempat Pernikahan Syahrini
Seperti diberitakan, pernikahan Fatimah Syahrini Zaelani (Syahrini) dengan Reino Ramaputra Barack (Reino Barack) berlangsung Rabu (27/2/2019) pagi ini sekitar pukul 0.009 waktu Jepang.
Pernikahan itu dihadiri sekitar 30 orang dari pihak kedua kekuarga dan juga dari kedutaan besar Republik Indonesia yang diwakili Duta Besar sebagai saksi.
Posisi kedua pengantin dengan lokasi yang sama seperti saat pernikahan Maia Estianty dan Irwan Mussry tanggal 29 Oktober 2018 pagi di lokasi yang sama di Masjid Camii milik pemerintah Turki di Tokyo.
Pihak lelaki berada di sebelah kiri dan menghadap ke pintu masuk masjid tersebut.
Sementara yang bertindak sebagai penghulu pasangan tersebut adalah imam besar masjid Istiqlal Prof. Dr. KH Nasarudin Umar dan dihadiri pula mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Muhammad Quraish Shihab, M.A. (*)