TRIBUNTRAVEL.COM - Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang hobi traveling daripada generasi sebelum mereka.
Mereka sering belajar di luar negeri, menjadi sukarelawan di seluruh dunia hingga menabung untuk pergi ke tempat yang diinginkan.
Ada banyak rentang generasi milenial namun generasi ini rata-rata lahir antara tahun 1981 hingga 2001.
Para pelancong milenial ini dikenal sangat egois, suka hal murah, harapannya sangat tinggi dan terobsesi dengan media sosial.
TONTON JUGA:
Berikut berbagai mitos yang salah tentang generasi milenial yang sebaiknya tidak kamu percayai.
1. Milenial tak suka berpergian dengan orang-orang secara acak
Ketika seseorang bepergian dengan teman ataupun keluarga terjadi perbedaan anggaran dan jadwal sehingga liburan impian kadang tak terwujud.
Generasi milenial mempunyai solusi khusus yaitu solo traveling.
Itulah yang membuat mereka melakukan traveling lebih banyak daripada generasi lain.
Mereka tak perlu menyesuaikan jadwal dengan teman ataupun keluarga.
Meski melakukan solo traveling mereka sebenarnya juga melakukan perjalanan dengan pelancong lain yang melakukan solo traveling.
Generasi milenial akan melakukan perjalanan dengan semua kelompok umur baik seusia atau tidak.
2. Millenial adalah pelancong murah

Ya, harga adalah faktor besar dalam apa yang mendorong pelancong memesan tiket ataupun kamar untuk akomodasi.
Tapi tidak berarti hal itu mmebuat milenial serta merta melupakan "nilai" demi mendapatkan harga murah.
The Future of US Millennial Travel Report menemukan bahwa keselamatan (57 persen) adalah faktor yang lebih penting ketika memilih pergi berlibur daripada harga (52 persen).
Jadi keamanan dan keselamatan adalah faktor penting sebelum harga yang sangat murah.
3. Milenial hanya bepergian untuk memposting di media sosial

Milenial terobsesi dengan ponsel mereka dan semua aplikasi yang menyertainya.
Menurut Future of US Millennial Travel Report, akses internet gratis dan Wi-Fi adalah yang paling dicari oleh milenialitas hotel ketika memesan.
Meski harus diakui media sosial menjadi hal penting untuk generasi milenial, belajar tentang budaya dan jati diri juga jadi tujuan saat melakukan traveling.
4. Milenial adalah traveler yang tidak bertanggung jawab
Milenial memang agak egois dan asyik dengan dunia maya yaitu di sosial media.
Namun mereka sebenarnya juga peduli dengan budaya setempat dan nilai unik dari tempat yang mereka kunjungi.
Mereka juga mempraktikkan pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab.
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)