TRIBUNTRAVEL.COM - Semarak Jenang Sala 2019 kembali diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta dalam memperingati HUT Kota Sala ke-274 pada Minggu (17/2/2019).
Dalam acara tersebut, disajikan 17 jenang yang dibawa oleh Putra-Putri Solo.
Bukan sekadar kuliner biasa, jenang yang disajikan dalam Semarak Jenang Sala 2019 ternyata mempunyai makna tersendiri.
Berikut makna 17 jenang tersebut yang berhasil dirangkum TribunTravel:
• Dibandingkan Nasi, Kenapa Makan Bubur Membuat Lebih Cepat Lapar?
1. Jenang Sengkolo
Jenang Sengkolo terdiri dari bubur merah dan putih.
Jenang ini merupakan simbol keberadaan manusia, di mana merah yaitu laki-laki dan putih adalah perempuan.
Tonton juga:
Jenang ini mengandung makna agar manusia selalu ingat dua esensi kehidupan yaitu maskulin dan feminin.
2. Jenang Abang Putih
Mengandung makna merah dan putih yang mempesentasikan asal-usul manusia laki-laki dan perempuan.
Jenang maknanya selalu melihat sesuatu dengan dimensi yang luas, namun tetap fokus dengan apa yang menjadi tujuan.
3. Jenang Katul
Mengandung makna di mana kita hidup tidak bisa sendiri.
4. Jenang Procotan
Mengandung makna di Jawa ada istilah ibu melahirkan yang disebut procotan.
Kehadirannya ada untuk mendoakan supaya ibu yang hamil diberikan kelancaran dalam melahirkan.
5. Jenang Lemu
Maknanya adalah tak lemah membangun semangat baru dalam kehidupan.
6. Jenang Sepasaran (Puputan)
Mengandung makna kehadirannya ketika memberi nama kepada bayi setelah hadir di dunia ini.
Jenang sepasaran selalu digunakan saat upacara sepasaran.
7. Jenang Timbul
Jenang Timbul mempunyai makna harapan tidak selalu menjadi kenyataan manusia harus ingat Allah dan selalu berdoa untuk mewujudkan harapannya menjadi kenyataan.
8. Jenang Ngangrang
Jenang Ngangrang mempunyai makna dimana manusia seharusnya belajar harus mengontrol emosi kemarahannya agar kekuataan pada dirinya bisa bermanfaat pastinya untuk sesama.
9. Jenang Taming
Mempunyai makna belajar menjaga kekuatan pada diri kita dengan berdoa pada Tuhan dengan mengenali serta memahami kelemahan pada diri sendiri.
10. Jenang Sumsum
Mempunya makna kehadirannya bagi yang punya hajat pernikahan, supaya pengantin dan seluruh panita yang terlibat diberi kesehatan, berkah, dan kekuatan.
11. Jenang Lahan
Mempunyai makna lepas dan hilang semua nafsu negatif seperti iri, dengki ,sombong dan sebagainya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
12. Jenang Grendul
Mempunyai makna kehidupan itu seperti cakra pengilingan, yang bisa digambarkan seperti roda yang berputar kadang di atas kadang di bawah, kadang naik kadang turun, dan kita perlu menemukan kestabilan yang terjadi dari perbedaan yang terjadi pada kehidupan.
13. Jenang Pati
Mengandung makna melebur nafsu dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
14. Jenang Koloh
Mengandung makna kesempurnaan adalah tujuan hakiki bagi kehidupan manusia yang sering dilalaikan dalam kesibukan sehari-hari.
Biasanya kita perlu berproses untuk kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat
15. Jenang Majemuka
Mengandung makna manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan dalam perbedaan.
Menghormati dan menghargai perpedaan dalam masyarakat yang prulal dan multi-kultural menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari.
16. Jenang Salaka
Mengandung makna jika kesucian itu milik Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia harus mewaspadai nafsu 'aku' pada dirinya dan berani mengoreksi diri sebagai jalan mengenal Tuhannya.
17. Jenang Warni Empat (Warni Sekawan)
Mengandung makna sebagai simbol nafsu yang melekat pada diri manusia.
Warna Merah sebagai simbol amarah, Putih mutmainah, Kuning aluamah dan Hijau sufiah atau nafsu duniawi.
Kita dituntut mengendalikan keempat jenis nafsu yg melekat pada diri kita.
• 12 Tipe Traveler Berdasarkan Zodiak, Tipe Turis Seperti Apakah Kamu? (2)
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)