TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa maskapai yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta mengalami penurunan penumpang.
Di Jambi, penumpang Melda merasakan ada yang berbeda di pesawat saat terbang dari Jakarta ke Jambi Senin (4/2). Di dalam pesawat tidak seramai biasanya.
“Ini untuk pertama kali saya naik pesawat penumpangnya sedikit. Mungkin hanya separuh saja pesawat yang terisi,” ungkapnya kepada Tribun, Jumat (8/2/2019).
• Penjelasan Maskapai Lion Air Soal Isu Rute Padang-Jakarta Hanya Diisi 3 Penumpang
Dia mengatakan kepulangannya ke Jambi menghabiskan Rp 1,1 juta untuk tiket pesawat.
“Mungkin pengaruh harga tiket mahal itu. Penumpang yang di sebelah saya juga memrediksi begitu,” kata perempuan wirausawahan itu.
Pengaruh tiket pesawat yang mahal, menurutnya, membuat penumpang sangat keberatan.
“Harganya sudah lebih dua kali lipat dari biasanya. Sudah tidak wajar,” terangnya.
Melansir artikel Tribunjakarta.com berjudul Banyak Pesawat Lion Air Menganggur di Bandara Soekarno-Hatta Gara-gara Sepi Penumpang, maskapai penerbangan ikut-ikutan menjadi korban dampak sepinya pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta.
Satu di antaranya maskapai Lion Air Group yang menelan kerugian karena sepi penumpang.
Sebelumnya, 'wabah sepi' yang sedang menyerang Bandara Soekarno-Hatta itu menyerang sopir taksi dan Damri juga para pedagang di Terminal 1, hingga gulung tikar.
Dari informasi yang didapatkan, terdapat banyak pesawat Lion Air yang mangkrak.
Pesawat itu hanya terpakir di apron Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta karena sepi penumpang.
Sejumlah maskapai pun hanya mengangkut penumpang dalam jumlah yang minim dan banyak kursi kosong.
Seperti yang diungkapkan Yustianto yang baru saja mendarat di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dari Padang menggunakan maskapai Lion Air.
Kepada TribunJakarta.com, dia mengatakan hanya terbang bersama tiga penumpang lainnya. Bahkan lebih banyak kabin kru ketimbang penumpang.
"Lucu mas. Saya cuma tiga orang doang dalam pesawat. Yakin orang naik sama turun barengan kok," ujar Yustianto di Terminal 1 bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/2/2019).
Baca juga: Klarifikasi Pihak Lion Air
Sebab, menurutnya, tiket yang harus ia bayar untuk dapat terbang dari Padang menuju Bandara Soekarno-Hatta menyentuh angka Rp 1,5 juta.
Saat dikonfirmasi, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan adanya hal tersebut.
"Karena saat ini musim sepi saja. Tidak hanya parkir, kita tetap ada melakukan maintenance. Lalu pesawat itu juga bisa dioperasikan buat rotasi. Tapi kalau mangkrak itu dalam tanda kutip pesawat tetap bisa dioperasikan," jelas Danang kepada.
Dia belum bisa dimintai keterangan berapa jumlah pesawat yang nganggur di Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Walau hanya sedikit terpapar akibat mahalnya tiket pesawat dan aturan bagasi berbayar, Danang menjelaskan hal tersebut karena sedang dalam musim sepi.
"Sepi karena low season (musim sepi) saja. Kalau itu (bagasi berbayar) kan kebijakan, tapi lebih ke pilihan penumpang kalau harga bagasi. Yang jelas kebijakan bagasi itu merupakan kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan," papar Danang.
Sebelumnya, dia menjelaskan, pemberlakuan aturan bagasi berbayar yang diterapkan Lion Air dan Wings Air merupakan tuntutan persaingan pasar.
Karena itu sebagai langkah mempertahankan tingkat ketepatan, Lion Air Group akan tetap memberlakukan kebijakan bagasi nol kilogram untuk rute domestik.
"Dalam upaya memberikan pelayanan, mulai 7 Februari 2019 kami akan melakukan penyesuaian tarif bagasi berbayar," kata Danang.
Menurut Danang, layanan bagasi tercatat nol kilogram merupakan kebijakan baru Lion Air dan Wings Air guna menjawab peluang dan tantangan bisnis seiring pertumbuhan tren perjalanan udara yang simpel, sesuai era kekinian.
Hadirnya opsi layanan terbaru ini, kata dia, setiap pelanggan dapat melakukan perjalanan lebih ekonomis serta terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi menurut tingkat keperluan perjalanan.
"Lion Air dan Wings Air menawarkan layanan kepada setiap pelanggan untuk mempersiapkan rencana perjalanan lebih awal dengan penjualan tiket berkonsep 'esuai kebutuhan pelanggan'," ujar Danang.
Jika pelanggan akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi.
Sebaliknya, bila bepergian tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi.
Bagi yang akan membawa bagasi, ia menjelaskan, penumpang dapat melakukan pembelian voucher bagasi (pre-paid baggage) melalui agen perjalanan (agent travel), situs Lion Air, dan kantor penjualan tiket Lion Air Group.
Pelanggan dapat membeli dengan harga lebih hemat pada saat dan setelah pembelian tiket, dengan batas waktu maksimum enam jam sebelum keberangkatan.
Terkait dengan ketentuan barang bawaan ke kabin, Danang mengatakan, aturan yang berlaku yaitu setiap pelanggan (kecuali bayi), diperbolehkan membawa satu bagasi kabin maksimum berat kilogram dan satu barang pribadi.
Ketentuan maksimum ukuran dimensi bagasi kabin ialah 40 cm x 30 cm x 20 cm.
• 5 Objek Wisata yang Cocok Dikunjungi Traveler yang Punya Kepribadian Introvert, Dijamin Bikin Tenang
• Menikmati Lezatnya Sate Kepo, Kuliner Unik yang Sedang Jadi Hits di Bogor
• Harga Tiket Pesawat Lokal Mahal, Wisatawan Lebih Pilih Berlibur ke Luar Negeri
• Harga Tiket Pesawat Lokal Mahal, Jumlah Penumpang Menurun Sampai 50 Persen
• Liburan ke Melaka Malaysia? Intip Beragam Objek Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi dalam Waktu Sehari
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Harga Tiket Mahal, Pesawat Lion Air Jurusan Padang-Jakarta Hanya Diisi 3 Penumpang