TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu bahwa sebagian besar uang kertas sebenarnya mengandung produk hewani?
Ada sejumlah kecil lemak yang diambil dari lemak sapi yang digunakan dalam pembuatan mata uang polimer.
Sejumlah kecil lemak yang dihasilkan dari daging sapi atau lemak kambing, digunakan dalam produksi mata uang polimer untuk memberikan sifat anti statis.
Sementara itu, sapi adalah hewan suci bagi umat Hindu dan menyembelih atau mengonsumsinya sangat bertentangan dengan kepercayaan umat Hindu.
Fakta tidak biasa penggunaan lemak sapi dalam pembuatan uang ini membuat umat Hindu mengajukan protes kepada Reserve Bank of Australia (RBA) karena menggunakan produk hewani pada rancangan uang baru negara tersebut.
Uang kertas yang dirancang Australia di antaranya uang kertas $ 5, $ 10, dan $ 50 yang baru sudah beredar.
Sementara uang kertas $ 20 dan $ 100 akan diperkenalkan masing-masing pada tahun 2019 dan 2020.

Rajan Zed, Presiden Masyarakat Hindu Dunia telah mendesak Gubernur RBA, Philip Lowe untuk menghentikan produksi uang dengan daging sapi.
Zed mendesak RBA untuk menunjukkan rasa hormat terhadap perasaan umat Hindu dan membuat proses produksi uang kertas tidak menggunakan daging sapi sebagai bahan baku.
Dikutip dari laman Elitereaders.com, Selasa (29/1/2019), umat Hindu menganggap sapi sebagai hewan suci dan mengonsumsi daging sapi dilarang dalam agama Hindu.
Demikian pula menggunakan produk berbahan baku sapi seperti kulit atau lemaknya adalah hal yang dilarang.
Jika ada lemak sapi, bahkan hanya sedikit saja dalam uang kertas baru Australia, umat Hindu akan menolak untuk menyentuh uang itu.

"RBA seharusnya lebih bijak dan membuka mata supaya lebuh peka dengan agama konsumennya sebelum menginvestasikan banyak uang dalam produksi uang kertas polimer," ungkap Zed.
Orang-orang vegan juga menyatakan kemarahannya karena lemak digunakan dalam uang kertas sebelumnya.
Terungkapnya penggunaan lemak dalam produksi mata uang polimer terjadi pada November 2016 ketika Bank of England mengakui di Twitter bahwa ada sejumlah zat 'hewani' dalam basis polimer.

Basis polimer ini diproduksi oleh perusahaan Australia bernama CCL Secure, yang mengekspornya dalam bentuk butiran yang kemudian dilelehkan untuk membentuk lembaran mata uang.
Ini bukan pertama kalinya bahan pembuat kertas dari produk hewani menyebabkan kontroversi.
Pada tahun 2002, terungkap bahwa raksasa makanan cepat saji McDonald's menggunakan lemak untuk memasak kentang goreng mereka.
Namun, restoran cepat saji tersebut sekarang telah beralih ke minyak nabati di setiap gerainya.
Menurut data sensus 2016, ada lebih dari 440 ribu umat Hindu di Australia,.
Hindu adalah agama terbesar keempat terbesar di dunia setelah agama Islam, Nasrani dan Budha.
TribunTravel.com/rizkytyas