TRIBUNTRAVEL.COM - Terletak di barat daya provinsi Cebu, Filipina, Oslob bagaikan sepotong surga karena memilik pantai yang indah dengan laut yang masih asli.
Oslob adalah tempat yang sangat populer di kalangan wisatawan.
Bukan hanya sekedar berenang tetapi juga untuk bertemu dengan ikan hiu paus.
Mengamati hiu paus adalah kegiatan wisata populer di Oslob, sebuah kota kecil di Cebu, Filipina ini.
Ikan berukuran besar hiu paus menjadi bisnis wisata di Oslob.
Slogan terbaru Oslob bahkan menyatakan, "Guaranteed Whale Shark Sighting" atau menyaksikan hiu paus bergaransi.
Jadi, wisatawan tidak akan kecewa datang kemari untuk bertemu hiu paus karena mereka sudah pasti akan menemukannya.

Namun, seorang penulis dari HuffingtonPost yang juga blogger asal Inggris, Maria Sowter justru mengajak orang-orang menjauhi wisata di Oslob dan bermain bersama hiu paus.
Menurut Sowter, sebenarnya bukan ide yang baik untuk berenang bersama dengan makhluk laut ini.
Sowter bukan satu-satunya orang yang menentang wisatawan berenang bersama hiu paus.
Banyak wisatawan tidak memahami aturan interaksi bersama spesies ikan terbesar di dunia ini.
Di media sosial pun banyak ditemukan postingan foto wisatawan atau penyelam yang berenang bersama hiu paus tetapi mereka menyalahi aturan.

Di antara mereka ada yang menyentuh bahkan menunggangi punggung ikan besar ini.
Situs web Sierra Madre Divers (dive-bohol.com) juga menekankan bahwa 'melecehkan atau berbuat kasar' pada hiu paus adalah pelanggaran hukum di Filipina.
Web ini juga menguraikan beberapa alasan mengapa sebaiknya wisatawan tidak berenang bersama hiu paus.
Menurut situs tersebut, hiu paus adalah spesies yang dilindungi di negara Filipina di bawah Undang-undang Republik 9147 dan karenanya legal untuk melecehkan dengan cara apapun.
Sayangnya, banyak para pelaku wisata dan wisatawan yang mengabaikan aturan berenang bersama hiu paus.
Meski bertubuh besar, hiu paus tidak berperilaku agresif dan tidak menghindari kontak dengan manusia.
Namun, bukan berarti kita bisa memperlakukan mereka seenaknya.

Dalam berinteraksi dengan hiu paus, semua pihak diharapkan dapat menaati peraturan yang ada agar keberlangsungan hidupnya tetap terjaga.
Lalu, apa saja aturan yang perlu diperhatikan jika kamu ingin berenang dan bertemu hiu paus tanpa mengganggu dan melukai mereka?
Cara ini sangat penting diketahui untuk menjaga keamanan dan keselamatan hiu paus dan juga penyelam.
Dirangkum TribunTravel dari saluran YouTube WWF-Indonesia, berikut panduan interaksi dengan hiu paus.
1. Pemandu harus melakukan briefing singkat kurang lebih 10-15 menit untuk menjelaskan seperti apa karakter hiu paus.
2. Snorkeler harus mengikuti instruksi pemandu
3.. Snorkeler harus menjaga jarak untuk memberi ruang kepada hiu paus, kurang lebih 2 meter dari tubuh hiu dan 3 meter dari ekornya.
4. Durasi berinteraksi dengan hiu paus maksimal 60 menit untuk setiap grup.
5. Penggunaan kamera diperbolehkan, tetapi tanpa flash.
6. Sangat dilarang menyentuh ataupun menunggangi hiu paus.
7. Dilarang mengeluarkan suara keras.
8. Penggunaan scuba dibatasi.
Maksimal 2 pengguna scuba dalam 1 grup.
Namun, lebih disarankan untuk tidak menggunakan scuba.
9. Satu grup terdiri satu orang pemandu dan maksimal 6 orang peserta.
10. Perahu harus ditambatkan di bagan pada sisi yang telah ditentukan dalam kondisi mesin mati.
11. Hanya boleh ada 1 perahu dengan 1 grup per bagan.
12. Kecepatan perahu menuju bagan maksimal 10 knot dalam jarak 1 kilometer dan 2 knot dalam jarak 50 meter dari bagan dan 20 meter dari hiu paus.
13. Snorkeler harus masuk ke air setenang mungkin.
(TribunTravel.com/rizkytyas)