TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika harus kuliah di luar kota dan tinggal jauh dari orang tua, tentu keadaan kamar yang kamu tempati sangat berbeda dari yang ada di rumahmu sendiri.
Terkadang, kondisi kamar kos atau asramamu sangat buruk atau berantakan sampai-sampai kamu khawatir kalau orangtuamu tiba-tiba berkunjung.
Inilah yang kemungkinan besar dirasakan oleh seorang mahasiswa di Prancis.
Sayangnya, ia melakukan hal yang tidak tepat untuk menghadapi orangtuanya yang akan berkunjung.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, awal pekan ini, seorang mahasiswa Prancis berusia 23 tahun terpaksa berhadapan dengan pihak keamanan karena diduga telah membuat ancaman bom palsu pada pesawat easyJet.
Menurut jaksa penuntut umum pada kasus ini, motif di balik aksi ini adalah untuk mencegah orangtuanya mengunjungi mahasiswa tersebut.
Orangtua mahasiswa yang tidak disebutkan namanya ini naik pesawat easyJet dari Lyon ke Rennes di Prancis pada 18 Januari 2019.
Tak lama setelah lepas landas, pesawat yang membawa 159 penumpang tersebut, terpaksa berbalik arah dan mendarat kembali di Lyon.
Di bandara, pemadam kebakaran pun segera memeriksa pesawat.
Semua penumpang juga diminta turun saat polisi berusaha mencari bom di pesawat.
Namun, ternyata tidak ada bom maupun benda mencurigakan yang ditemukan.
"Keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan kru kami adalah prioritas utama easyJet," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Para penumpang akhirnya tetap dapat lepas landas pada hari yang sama dengan pesawat yang berbeda.
"Orang di balik tindakan initelah diidentifikasi," kata jaksa penuntut umum Rennes dalam sebuah pernyataan minggu ini.
"Dia adalah mahasiswa berusia 23 tahun yang tidak ingin orang tuanya, yang berada di dalam pesawat, untuk mengunjunginya di Rennes."
Si mahasiswa usil tersebut harus menghadapi pengadilan pidana pada Mei 2019 nanti.
Ia pun terancam hukuman lima tahun penjara dan denda sebesar 75.000 Euro atau setara Rp 1,19 miliar jika terbukti bersalah.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)