TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi pecinta Soto, mencoba dari warung ke warung soto adalah tantangan tersendiri.
Apalagi jika menemukan warung soto yang enak dan cocok dengan selera lidah.
Nah bagi kamu yang suka soto, jika sedang berkunjung ke Pantai Samas atau melintas di jalan Dawetan-Paker, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, coba mampir di warung soto Ana.
Soto sapi di warung ini terkenal karena kelezatannya.
Selain soto, ada beberapa varian menu di warung ini, seperti gado-gado dan bakso sapi.
Namun saat berkunjung ke sana Senin (14/1/2019) siang, TribunJogja.com tertarik untuk memesan satu porsi soto sapi.
Lebih kurang 5 menit menunggu, semangkok soto sapi dan teh hangat pun sudah tersaji di meja.
Kuah sotonya terlihat bening di antara bahan-bahan pelengkap soto seperti kol, kecambah, tomat dan tentunya irisan daging sapi.
Saat dicicipi tanpa tambahan kecap, sambal dan jeruk nipis, rasa lezat soto Ana sudah nendang di lidah.
Lalu ketika ditambahkan jeruk nipis dan kecap, rasa sotonya semakin terasa segar.
Warung soto Ana ini memang spesialis untuk soto daging sapi, begitu pula dengan baksonya.
Pemilik warung, Mujiyanah, sempat berbincang-bincang dengan TribunJogja.com tentang warung sotonya yang sudah memiliki banyak pelanggan.
Ana menuturkan, ia mulai berjualan soto sejak tahun 2001.
Saat itu, semangkok soto sapi ia hargai Rp 2.500.
Orangtua Ana juga berjualan soto, tetapi menggunakan daging ayam.
"Saya melihat pedagang dari Wonosari kok soto daging sapinya laris. Akhirnya saya ikut mencoba dan ternyata memang lebih laris," ungkap Ana.
Ia memilih mendirikan warung sendiri dan tak menggunakan nama besar orangtuanya.
Sebelum membuka warung, Ana telah berulang kali mencoba membuat soto agar rasanya lezat.
"Waktu itu saya minta tetangga untuk mencicipi. Setelah mereka bilang enak, baru saya membuka warung," tambahnya.
Rahasia Menjaga Kesetiaan Pelanggan
Tidak serta merta warung yang didirikan ibu tiga anak ini menuai sukses dan memiliki banyak pelanggan.
Ia mengaku jika warung sotonya juga sempat sepi, tetapi itu terjadi sebelum gempa besar melanda Bantul tahun 2006.
Saat gempa, Ana mengaku berhenti berjualan selama 2 pekan.
Setelah buka lagi, ternyata jumlah pelanggannya semakin banyak.
"Saya juga nggak tahu kenapa. Mungkin itu berkah buat saya," kata wanita 51 tahun ini.
Ana juga mengaku memiliki kiat tersendiri untuk menjaga kesetiaan para pelanggan.
Ia memastikan akan memasak soto yang enak dan akan menjual jika dirinya suka.
"Saya nggak akan menjual kalau saya sendiri saja nggak suka," bebernya.
Saat memasak, Ana juga akan memasak layaknya untuk sendiri dan keluarga.
Ia tak akan menggunakan bahan-bahan yang berdampak tak baik bagi kesehatan tubuh.
"Misalnya babat ataupun jeroan itu banyak yang suka, tapi kan nggak baik bagi kesehatan. Makanya saya nggak jual," sambungnya.
Berkat kegigihannya dalam berusaha, Ana kini bisa menghabiskan lebih kurang 10 kg daging sapi dalam sehari.
Di awal usahanya, ia hanya menghabiskan setengah kilogram daging sapi.
"Meskipun saya memiliki banyak pegawai, tetapi saya tetap terlibat dalam menyiapkan pembuatan soto," katanya.
Warung soto Ana yang berada di sebelah timur Puskesmas Bambanglipuro di Dawetan, Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul ini buka dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
Harga soto daging sapinya Rp 10.000 dan minuman teh atau jeruk Rp 3.000.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kuliner Jogja, Mencicipi Racikan Warung Soto Ana Spesialis Soto Sapi
