Breaking News:

Mengenal 5 Karya Seni Tradisional dari Jepang, Mulai dari Seni Kaligrafi hingga Dupa

TribunTravel.com mengajak traveler untuk mengenal 5 karya seni tradisional Jepang, sebagaimana dirangkum dari laman The Culture Trip.

thejapaneseshop.co.uk
Shodo, seni kaligrafi dari Jepang 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi.

Bahkan di tengah-tengah perkembangan teknologi modern, budaya dan tradisi Jepang tetap bertahan.

Karya seni tradisional Jepang pun berhasil menjadi inspirasi bagi banyak negara lain di dunia.

Kali ini, TribunTravel.com mengajak traveler untuk mengenal sedikit tentang lima karya seni tradisional Jepang, sebagaimana dirangkum dari laman The Culture Trip.

1. Shodo (Seni Kaligrafi Jepang)

Kaligrafi adalah salah satu seni Jepang yang paling dikagumi.

Seiring dengan kanji, atau karakter Jepang, kaligrafi diimpor dari hCina selama Periode Heian lebih dari seribu tahun yang lalu.

Ada banyak gaya kaligrafi yang berbeda.

Sosho, atau gaya tulisan tangan rumput, biasanya digunakan untuk skrip kaligrafi artistik dan puitis.

Karakter dan suku kata yang tertaut dengan anggun ini kadang memang terlihat tidak terbaca oleh orang yang sedang belajar bahasa Jepang, tetapi keindahannya tetap luar biasa.

2 dari 4 halaman

2. Ikebana (Merangkai Bunga)

Meskipun ada banyak toko bunga yang menyatukan karangan bunga beraneka warna di Jepang, tidak semuanya berlatih bentuk seni ikebana yang lebih tradisional.

Ikebana biasanya lebih sederhana daripada rangkaian bunga modern.

Penekanan keindahan pada seni ikebana terletak tak hanya pada bunga yang bermekaran, tetapi juga bagian-bagian tanaman yang berbeda.

Keserasian warna, tekstur, bentuk dan keseimbangan tanaman dan ranting adalah kunci keindahan ikebana.
Namun, sejatinya bentuk ekspresi kreatif ikebana juga diapresiasi seperti kunci keindahannya yang lain.

3. Ukiyo-e (Cetakan Woodblock)

Ukiyo-e berarti ‘gambar dunia yang mengambang’, dan merujuk pada subjek cetakan.

'Dunia mengambang' adalah dunia kesenangan yang singkat, dan subjek ukiyo-e seringkali, tetapi tidak selalu, wanita cantik atau geisha dari distrik hiburan.

Pada abad ke-17, ukiyo-e adalah pemandangan umum di rumah kelas milik pedagang menengah sebagai dekorasi.

Ukiyo-e menjadi satu di antara gaya seni Jepang yang paling khas dan unik.

3 dari 4 halaman

Meskipun ukiyo-e bukan bentuk seni yang umum dipraktikkan saat ini, pengaruhnya masih dapat dilihat dalam bentuk seni modern seperti tato dan desain mode.

4. Shikki (Perabot pernis)

Shikki atau seni pernis Jepang dikenal karena keindahan dan daya tahannya.

Lacquer atau pernis telah digunakan di Jepang selama ribuan tahun untuk melindungi dan mempertahankan keindahan alami kayu.

Dengan semua penggunaan plastik dan logam modern, seni nampan atau sisir berpernis halus kini semakin langka.

Biasanya perabot berpernis tradisional ada di toko-toko perlengkapan rumah.

5. Kodo (Dupa)

Sebelum parfum dan semprotan aromatik modern hadir, dupa memainkan peran penting dalam masyarakat Jepang kelas atas.

Bangsawan Periode Heian akan mengharumkan pakaian, aksesoris, dan rambut mereka dengan wewangian khusus.

Bagian dari kodo termasuk ‘permainan perbandingan wangi dupa’ atau kumiko.

4 dari 4 halaman

Pemain bergiliran menendus dupa tertentu dan menebak bahan-bahan di dalamnya.

Kudo tidak dipraktekkan secara luas belakangan ini, bahkan pada acara-acara budaya khusus karena tingginya biaya bahan yang diperlukan.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jepang Ikan Shisamo Donburi Seppuku (Harakiri) Hajime Isayama Ryuichi Sakamoto
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved