TRIBUNTRAVEL.COM - Menikmati liburan di Gunungkidul, DI Yogyakarta, bisa memilih berbagai pantai untuk dikunjungi.
Salah satunya Pantai Gesing di Girikarto, Panggang.
Selain lokasinya indah, harga sea food-nya pun relatif masih murah.
Pantai ini antara 2010 sampai 2012 sering digunakan untuk menyeberang imigran gelap asal Timur Tengah menuju Australia.
Mengunjungi Pantai Gesing jika dari Kota Wonosari ditempuh sejauh 45 km atau sekitar 1 jam perjalanan menuju Kecamatan Panggang.
Jika pengunjung dari arah Yogyakarta bisa melalui Pantai Parangtritis, naik ke wilayah Kecamatan Purwosari, dan menuju ke Wonosari melalui kecamatan Panggang.
Disana sudah ada papan petunjuknya.
Jalanan relatif sudah bagus dan halus.
Memang dibutuhkan konsentrasi tinggi saat berkendara karena khas jalanan di kawasan pegunungan dengan kontur jalan tanjakan, tikungan hingga turunan.
Namun lamanya perjalanan terbayar lunas dengan pemandangan indah pantai dengan pasir putihnya.
Selain itu, belasan kapal nelayan bersandar.
Jika kamu penyuka fotografi bisa mengabadikan momen para nelayan yang hendak melaut atau baru saja pulang melaut dari atas tebing.
Selain itu, pengunjung bisa membeli ikan segar hasil tangkapan nelayan, karena Pantai Gesing itu lokasi pendaratan kapal.
"Saya ini kelahiran Wonosari (Gunungkidul) baru kali ini ke Pantai Gesing. Ternyata indah juga pantainya. Tidak kalah dengan pantai lainnya," kata seorang pengunjung saat ditemui Kompas.com di Pantai Gesing, Kamis (13/12/2018).
"Pasirnya putih, pantainya juga bisa buat berenang," ucapnya.
Sseorang warga, Supadi mengatakan, sejak tahun 2016 Pantai Gesing mulai dikenal oleh wisatawan.
Hampir setiap hari puluhan wisatawan berkunjung ke Pantai Gesing.
Tarif parkir di sini Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
"Saya buka warung makan di sini sejak tahun 2013, awalnya saya ini anggota SAR. Awalnya ikan yang habis setiap akhir pekan hanya satu-dua kilogram saja. Masih sepi tak banyak yang mengetahui keberadaan Pantai Gesing," katanya.
"Sekitar tahun 2010-an sampai 2012 di sini ada penyeberangan imigran gelap menuju Australia, karena sepinya lokasi. Dan menurut informasi titik d isini paling mudah berangkat ke sana. Tetapi waktu itu saya tidak mengetahui detailnya," ujarnya.
Pemilik warung makan 'Mas Jamuz' ini menceritakan titik awal kunjungan wisatawan terjadi saat libur lebaran tahun 2016.
Saat itu kunjungan wisatawan mencapai ratusan orang.
Dengan foto-foto yang beredar di media sosial terus mendorong kunjungan wisatawan. "
Sekarang Alhamdulliah, kunjungan wisatawan sudah lumayan, dan setiap akhir pekan ramai," katanya.
Ramainya kunjungan wisatawan ini membawa dampak perekonomian bagi warga sekitar dengan membuka warung makan.
Seperti dirinya, dengan memperkerjakan belasan orang warga desanya saat ini setiap hari puluhan wisatawan berkunjung untuk makan.
Saat berlibur di Pantai Gesing tak perlu khawatir untuk membeli makanan, karena cukup murah.
Seperti di Warung Maz Jamuz ini.
Saat Kompas.com membeli makanan per orangnya hanya membayar Rp 27.000 sudah mendapatkan ikan bakar, rawisan, tiwul, nasi, cah kangkung, sambal bisa memilih sesuai selera, singkong goreng, dan teh manis.
"Di sini makanannya masih murah, dan bersih.
Makan sambil melihat pemandangan pantai.
Suasana bintang lima harga kaki lima," kata Suris, wisatawan asal Wonosari.
Jika berkunjung ke Pantai Gesing, juga bisa langsung menuju ke teras kaca yang sempat viral beberapa waktu lalu, dan sejumlah pantai lainnya.
• Mulai 19 Desember, Citilink Buka Penerbangan Internasional Rute Kuala Lumpur - Banyuwangi
• 12 Tips Traveling dengan Budget Minim: Membaur dengan Warga Lokal hingga Couchsurfing
• Kaum Adam Merapat! 12 Jenis Topi yang Cocok Digunakan untuk Menunjang Penampilanmu
• 7 Hotel dan Penginapan Murah Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Harga Dibawah Rp 150 Ribu
• Promo Hari Jumat - Makan Enak Lebih Hemat di Pizza Hut Cuma Rp 42 Ribu, Mau?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pantai Gesing, Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima".