TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, belum lama ini ditetapkan sebagai kawasan Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional oleh Komite Geopark Nasional.
Hal ini dikukuhkan dalam penyerahan sertifikat Geopark Nasional pada Jumat (30/11/2018).
Banyuwangi memiliki tiga situs yang diajukan sebagai geopark nasional.
Di antaranya Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo.
Jika berlibur ke Banyuwangi pastikan untuk mengunjungi tiga destinasi wisata tersebut.
Setelah itu, jangan lupa untuk mencicipi 8 kuliner khas Banyuwangi ini.
1. Sego tempong

Di Banyuwangi, tempong berarti tampar, karena memang nasi tempong ini memiliki cita rasa super pedas.
Seporsi sego tempong biasanya berisi nasi, lauk, lalapan, dan yang terpenting adalah sambal yang pedasnya benar-benar 'menampar' lidah.
2. Rujak soto

Sesuai dengan namanya, rujak soto merupakan hidangan rujak yang diberi tambahan kuah soto.
Rujak yang telah bercampur sambal kacang, kemudian disiram denga kuah soto yang berisi daging, babat, dan telur puyuh.
3. Rawon

Menu rawon memang banyak ditemukan di Jawa Timur, salah satunya Banyuwangi.
Sama halnya dengan rawon di daerah lain di Jawa Timur, rawon diberi tambahan tauge kecil, empal, serta tak lupa telur asin dan sambal.
4. Pecel rawon

Selain rujak soto, ada satu lagi menu 'kombinasi' yang merupakan makanan khas Banyuwangi, pecel rawon namanya.
Seporsi pecel dilengkapi dengan kuah rawon berisi daging empal, serta dengan tambahan rempeyek kacang.
5. Sego cawuk

Jika sego tempong memiliki cita rasa pedas, maka sego cawuk lebih cenderung gurih dan manis.
Dalam seporsi sego cawuk terdapat berbagai macam jenis lauk pauk dan disiram kuah pindang serta sambal serai ataupun sambal kemiri.
6. Nasi bodrex

Nasi bodrex mirip dengan nasi kucing yang banyak dijajakan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya.
Bedanya dengan nasi kucing, nasi bodrex memiliki ragam lauk yang beragam, mulai kering tempe, bihun, potongan ayam, dan sambal.
7. Leroban

Leroban atau sambal blotong merupakan sayur khas penduduk Desa Licin, yang berada di kaki Gunung Ijen.
Hidangan ini terbuat dari santan kelapa murni yang dimasak sehingga menghasilkan ampas dan mendapat berbagai tambahan bumbu seperti lengkuas, serai, cabai, dan lain-lain.
8. Rujak kelang

Rujak kelang terdiri dari potongan mangga, ketimun, pepaya, dan bengkoang, yang disiram dengan kuah ikan pindang, petis, dan cabe rawit.
Sebelum disajikan, rujak kelang dilengkapi dengan potongan tahu goreng dan kerupuk kromoleo.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)