TRIBUNTRAVEL.COM - Jika berlibur ke Yogyakarta, pasti traveler mencari gudeg untuk mengisi perut yang lapar.
Selain gudeg, Jogja juga memiliki kudapan yang sama khasnya dengan gudeg.
Adalah kipo, kudapan bercita rasa manis dan gurih khas Kotagede, Yogyakarta.
Kipo merupakan kudapan yang terbuat dari beras ketan yang diisi dengan gula jawa dan parutan kelapa.
Adonan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan cara dibakar.
Kipo memiliki warna hijau dengan ukuran kecil sekali gigit.
Sejarah kipo
Kipo di Jogja dapat ditemukan di kios Bu Djito di Jalan Mondorakan Nomor 27, Kotagede.
Seperti nama kiosnya, kipo awalnya diciptakan oleh Bu Djito.
Mengutip dari Kompas.com, Bu Djito pertama kali berjualan jajanan pasar olahannya, orang-orang bertanya, "Iki opo?"
Karena terlalu sering mendapatkan pertanyaan yang sama, pelan-pelan jajanan pasar itu pun diberi nama kipo.
Istri Rahayu, anak Bu Djito, menceritakan, usaha ibunya itu sudah dimulai sejak 1946.
Istri sudah membantu usaha kipo sejak masih berumur delapan tahun.
"Saya mulai pegang sejak tahun 1990. Ibu saya meninggal tahun 1993," katanya.
Menurut cerita Istri, Bu Djito awalnya hanya berjualan di pinggir jalan depan rumah.
Tahun 1987, Bu Djito mengikuti pameran makanan tradisional.
Dari pameran itulah kipo makin dikenal masyarakat Yogyakarta.
"Berawal dari lomba, kipo mulai dikenal orang-orang menengah ke atas, sampai masuk ke hotel-hotel," tutur Istri, dikutip dari Kompas.com.
Resep kipo berawal dari nenek Istri yang kemudian dikembangkan oleh Bu Djito.
Jika ingin mencicipi kipo, traveler bisa mampir ke kawasan Kotagede.
Tak hanya kios Bu Djito, traveler bisa menemukan kipo di kios-kios lain di Kotagede.
Menurut Istri, ada tujuh keluarga yang menjalankan usaha serupa.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)