Breaking News:

4 Upaya Kontak dengan Suku Sentinel di Pulau Tak Terjamah Tempat Tewasnya Turis Amerika Serikat

Sebelum John Allen Chau, sebenarnya pernah ada beberapa kali upaya kontak dengan suku Sentinel yang dianggap sebagai suku paling tak terjamah di dunia

allthatsinteresting.com
Suku Sentinel di Pulau Sentinel, Kepulauan Andaman, India 

TRIBUNTRAVEL.COM - Berita tewasnya seorang turis sekaligus misionaris asal Amerika Serikat, John Allen Chau oleh suku Sentinel cukup menarik perhatian internasional.

John tewas setelah anak panah yang yang ditembakkan salah seorang suku tersebut mengenai tubuhnya.

Update terakhir, tim polisi yang berupaya untuk mengambil jenazah John Allen Chau di Pulau Sentinel terpaksa mundur.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Daily Mail, para petugas yang menaiki perahu di lepas pantai Pulau Sentinel Utara menghadapi momen mendebarkan itu saat melihat sejumlah anggota suku Sentinel bersenjatakan anak panah dan busur pada Sabtu (24/11/2018) lalu.

Untuk menghindari terjadinya konfrontasi, para anggota tim terpaksa menarik diri sebelum sempat mengambil jenazah John Allen Chau.

Sebelum John Allen Chau, sebenarnya pernah ada beberapa kali upaya kontak dengan suku Sentinel yang dianggap sebagai suku paling tak terjamah di dunia.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum empat dari upaya kontak yang pernah dilakukan terhadap suku Sentinel dari laman This is Insider.

1. Tahun 1896, seorang narapidana pernah kabur menuju Pulau Sentinel Utara, tetapi ia tidak bertahan lama.

Pada 1896, seorang narapidana Hindu melarikan diri dari koloni tahanan di Pulau Great Andaman dengan menaiki rakit darurat, dan mendarat di Pulau Sentinel Utara.

Sebuah kelompok pencari menemukan mayatnya beberapa hari kemudian dengan kondisi "ditusuk di beberapa tempat oleh anak panah dan luka gorok pada lehernya," menurut The American Scholar.

2 dari 3 halaman

2. Pada 1967, pemerintah India mengatur serangkaian survei untuk mengecek Pulau Sentinel Utara.

Pada akhir 1960an, antropolog India, Triloknath Pandit yang juga dikenal sebagai T.N. Pandit, mulai mengunjungi Pulau Sentinel Utara bersama Anthropological Survey of India.

Dengan tim lebih dari selusin orang, ia melakukan beberapa kunjungan ke pulau itu selama hampir empat dekade.

Dalam kunjungan pertamanya pada 1967, ia ikut serta dalam ekspedisi 'pemberian hadiah' bersama polisi setempat.

"Mereka mengawasi kami dengan hati-hati, dan mereka pasti tidak senang, karenanya mereka mengambil busur dan anak panah," katanya kepada New York Times.

"Seluruh pertemuan ini sangat menakjubkan, karena di sini menjadi titik manusia berperadaban yang menghadapi manusia primitif dalam keadaan ekstrem, hidup dengan sangat sederhana."

Pandit dan kelompok itu tidak melakukan kontak langsung dengan Sentinelese.

Namun, dia mencoba lagi beberapa kali selama karirnya di Anthropological Survey of India dan akhirnya berhasil melakukan kontak pada 1991.

Tidak jelas berapa banyak perjalanan antropologis yang dilakukan ke Pulau Sentinel Utara secara keseluruhan, tetapi jumlahnya sudah cukup banyak.

Meskipun Pandit pensiun tahun 1992, para antropolog seperti Vishvajit Pandya masih terus melakukan kunjungan rutin.

3 dari 3 halaman

3. Pada 1970, India mengklaim Pulau Sentinel Utara sebagai bagian dari wilayahnya.

Meskipun India menyatakan kemerdekaan dari Britania Raya pada 1947, Pulau Sentinel Utara yang tidak memiliki pengetahuan tentang dunia luar pada dasarnya beroperasi sebagai negara semi-independen.

Status itu berubah pada 1970, ketika sebuah partai yang melakukan survei pemerintah mendarat di pantai pulau itu dan menjatuhkan tablet batu yang menyatakannya sebagai bagian dari India.

Namun, mengingat suku Sentinel tidak memiliki konsep bahasa tertulis, mereka mungkin tidak peduli dengan klaim tersebut.

4. Kru film dokumenter National Geographic pernah mengunjungi Pulau Sentinel Utara pada 1974.

Pada 1974, seorang kru film National Geographic, beberapa antropolog, dan beberapa polisi mengunjungi Pulau Sentinel Utara untuk mengadakan syuting film dokumenter berjudul "Man in Search of Man," tentang Andaman.

Ketika perahu mendekati pulau itu, suku Sentinel menembakkan panah pada mereka.

Tidak terpengaruh, beberapa petugas polisi tetap pergi ke pantai dengan baju besi dan meninggalkan 'hadiah' berupa kelapa dan mainan, kemudian kembali ke perahu.

Suku Sentinel malah membawa semakin banyak panah dan sempat menembakkan panah, mengenai paha sang sutradara film.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Amerika SerikatJohn Allen ChauPulau Sentinel Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Benjamin Franklin Christopher Columbus John Adams
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved