Seekor Paus Physeter Macrocephalus Ditemukan Mati dengan Sampah Plastik 5,9 Kg di Perutnya
Seekor Paus Sperma (Physeter Macrocephalus) dengan panjang 9,5 meter terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor Paus Sperma (Physeter Macrocephalus) dengan panjang 9,5 meter terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Paus jenis Sperm Wale yang ditemukan telah membusuk itu diunggah oleh akun Instagram World Wide Fun for Nature (WWF) Indonesia pada Selasa (20/9/2018).
Paus tersebut diduga sudah mati beberapa hari sebelumnya, hal ini dikarenakan bangkau paus tersebut sudah mengeluarkan aroma busuk yang menyengat.
Ketika ditemukan kondisi bagian tubuh paus sudah tidak lengkap, sehingga pihak berwenang tidak bisa melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian paus tersebut.

• Daftar Harga Tiket Tujuan Domestik di GATF 2018, Terbang ke Wakatobi Mulai Rp 2,4 Juta PP
Tragisnya, di dalam perut ikan paus itu terdapat 5,9 kg sampah plastik yang terdiri dari lastik keras 19 pcs seberat 140 gram, botol plastik 4 pcs 150 gram, kantong plastik 25 pcs 260 gram.
Tidak hanya itu, di dalam perut paus juga ditemukan sandal jepit 2pcs seberat 270 kg, tali rafia 3,26 kg hingga gelas-gelas plastik hingga 115 pcs atau seberat 750 gr.
Barang-barang terbuat dari plastik yang terdapat di dalam tubuh paus itu terlihat barang-barang yang biasa digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari.

• Goa Kontamale, Goa Mata Air Tawar di Wakatobi yang Konon Bikin Enteng Jodoh
Saleh Hanan, dari Yayasan Wakatobi mengatakan paus yang mati terdampar dan juga ditemukan sampah dalam perutnya dapat dijelaskan telah terjadi diorientasi navigasi paus.
Sehingga paus tidak mampu membedakan antara makanan dan non makanan atau habitatnya sudah tercemar oleh sampah.
Sementara itu, Kartika Sumalong dari WWF, MPA and Biodiversity Officer mengatakan, paus tersebut dikubur pada Selasa pagi.
Tulang paus tersebut akan dijadikan spesimen di Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi.
“Berat basah sampah plastik 5,9 kilogram, kira-kira penyebab kematiannya apa belum bisa dipastikan, karena ditemukan masyarakat juga sudah dalam keadaan mati dan bagian perut sudah terurai,” kata Kartika.
• Promo Wakai - Buy 1 Get 1 di Berlaku di Seluruh Outlet Indonesia, Cek Tanggal Berlakunya Yuk
• Tak Mau Mengalah dan Duduk di Kursi Prioritas, Penumpang KRL Bisa Dikenai Sanksi
• Incar Turis Timur Tengah, Banyuwangi akan Promosikan Wisata di Arab Saudi
• 10 Judul Buku Terlaris di Gramedia Bulan November 2018
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)