TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat terbang memang mempermudah perjalanan jarak jauh sehingga lebih cepat.
Bagi traveler atau orang tertentu yang mobilitasnya tinggi, pesawat terbang menjadi satu moda transportasi favorit.
Namun, sering melakukan penerbangan juga berdampak pada sisi psikologis, fisiologis, dan emosional.
Lalu, seperti apa dampak frekuensi penerbangan yang tinggi pada tuuh?
Berikut TribunTravel.com telah merangkumnya dari laman bestlifeonline.com.
1. Daya ingat menurun

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Experimental Brain Research mengungkapkan hubungan antara menghabiskan waktu yang lama di ketinggian dan berkurangnya memori verbal.
Jadi jika kamu akan mengambil perjalanan pesawat biasa, cobalah menjaga daya ingat dengan memainkan beberapa teka-teki silang untuk melawan efek penerbangan ini.
2. Meningkatnya risiko sakit kepala berulang
Sakit kepala yang berdenyut-denyut dan tidak cepat hilang kemungkinan memiliki satu penyebab.
Yakni, jadwal perjalananmu.
Menurut penelitian yang dilakukan di University of Copenhagen, kadar oksigen darah rendah, yang disebabkan oleh berada di ketinggian dalam waktu lama dapat menjadi pemicu untuk migrain dan sakit kepala klaster.
3. Lebih cenderung mengantuk

Jika kamu langsung mengantuk saat naik pesawat, kamu tidak sendirian.
Perubahan kadar oksigen di dalam kabin pesawat dapat membuat kamu merasa cepat lelah.
4. Namun, kamu juga akan cenderung sulit tidur
Hanya karena kamu merasa lebih lelah, bukan berarti kamu akan langsung bisa tidur ketika tiba di tempat tujuan.
Jika bepergian dari satu negara ke negara lain, kamu dapat mengalami jet lag, yang mengacaukan ritme sirkadian tubuh.
Hal ini memperburuk dan memperpanjang gejala kelelahan yang kamu miliki sebelumnya.
5. Peningkatan tanda-tanda penuaan

Kondisi udara pesawat yang kering berdampak langsung pada kulit.
Bahkan, kurangnya kelembaban cenderung membuat kulit tampak lebih tua, serta berpotensi mempercepat munculnya kerutan.
Namun, ada solusi sederhana untuk hal ini.
Jagalah tubuh tetap terhidrasi dengan cara minum air dalam jumlah yang cukup.
Selain itu, suplemen vitamin C dapat membantu melawan efek penuaan akibat kulit kering, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Society for Nutrition.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)