TRIBUNTRAVEL.COM - Gereja Grundtvig adalah gereja katedral katolik yangt terletak di Kopenhagen, Denmark.
Gereja ini merupakan contoh langka arsitektur gereja ekspresionis karena penampilannya yang tidak biasa dan juga desain yang megah dan indah.
Pada awalnya gereja ini dibangun oleh seorang master builder dan arsitek Peder Vilhelm Jensen Klint (1853 - 1930), namun Peder meninggal sebelum Gereja Grundtvig selesai dibangun.
• Jangan Ditiru! Demi Foto Bagus, Turis Denmark Tunggangi Punggung Buaya di Australia
Pembangunan gereja pun dilanjutkan kepada putranya yang juga arsitek dan juga desainer, Kaare Klint (1888-1954).
Kaare Klint berhasil menyelesaikan pembangunan gereja pada 1940.
Gereja Grundtvig dibangun untuk mengenang dan memperingati Nikolaj Frederik Severin Grundtvig seorang pendeta, penyair, politisi dan juga reformator Denmark.
Kaare Klint juga merancang kursi untuk Gereja Grundtvigs - kursi yang terbuat dari kayu beech dengan kursi rotan yang didesain klasik khas furnitur Denmark.
• Liburan di Denmark, Cita Citata Dua Kali Ganti Hotel Karena Tak Ada AC
Meskipun ukurannya sangat besar, kursi-kursi gereja terlihat kecil ini seperti memancarkan suasana tenang yang nyaman bagi pengunjung yang masuk ke dalam gereja ini.
Satu yang menjadi daya tarik gereja ini adalah bata kuning biasa yang menjadi satu-satu nya hiasan di gereja ini, tak ada ornamen lain seperti lukisan, patung atau mozaik.
Penggunaan bata kuning di gereja ini karena filosofi dari keseragaman nasional Denmark yang modern.
Gereja Grundtvig memiliki unsur-unsur gereja Gothic tradisional seperti kolom besar, lengkungan runcing, triple nave dan tempat untuk para paduan suara.
• Dibanderol dengan Harga Rp 4,2 Juta, Salad Restoran di Denmark Ini Sengaja Hidangkan Semut Hidup
Kursi kayu beech, dengan kursi wickerwork adalah contoh dari desain furnitur khas tradisional Denmark.
Pada bagian luar, batu bata telah menjadi gelap karena seiring berlalunya waktu, tetapi pada bagian dalam gereja, palet warna dari batu bata itu sendiri masih terjaga dan memberi kesan yang sederhana namun tetap mewah.
Para Pengunjung sering mengomentari nuansa interior yang cerah, lapang dan minimalis.
Gereja Grundtvig meyakini bahwa pemujaan Tuhan tidak dicirikan dengan pengucapan yang hanya terlihat di dibibir, sehingga di gereja ini tidak ada ornamen salib atau lukisan Perawan Maria.
Saat ini, banyak penduduk lokal dan turis berdatangan ke bukit kecil Bispebjerg Bakke untuk mencari keheningan dan suasana gereja yang tenang.
• Bukan Sampah, Hewan Pengerat Ini yang jadi Penyebab Utama Kerusakan Terumbu Karang Dunia
• 7 Kuliner Khas Belitung yang Harus Kamu Cicipi, dari Mi Belitung Sampai Sambal Fermentasi Ikan
• 5 Tempat Makan Malam Romantis di Surabaya untuk Rayakan Malam Tahun Baru Bersama Pasangan
• Tampil Kasual ala Maudy Ayunda dengan 2 Rekomendasi Rok Mini Terjangkau
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)