Breaking News:

Jadi Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Begini Asal Muasal Nama Bakpia Pathuk

Setiap kali liburan ke Yogyakarta, Bakpia Pathuk selalu jadi oleh-oleh yang tak boleh dilewatkan. Dari mana sebenarnya asal-usul nama Bakpia Pathuk?

bonvoyagejogja.com
Ilustrasi Bakpia Pathuk, oleh-oleh khas Yogyakarta 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bakpia Pathuk menjadi kue oleh-oleh khas Yogyakarta, apakah traveler tahu asal-usul penamaannya?

Setiap kali liburan ke Yogyakarta, Bakpia Pathuk selalu jadi oleh-oleh yang tak boleh dilewatkan.

Umumnya, Bakpia Pathuk dikemas dalam kemasan kardus kecil dengan tulisan angka-angka tertentu di bagian atasnya.

Namun, apakah traveler tahu, dari mana sebenarnya asal-usul nama Bakpia Pathuk?

Dikutip TribunTravel.com dari laman TribunJogja.com, nama Bakpia Pathuk diambil dari daerah sentra pembuatan bakpia yang berada di sebelah barat Malioboro.

Daerah tersebut bernama Pathuk.

Bakpia sebenarnya berasal dari daratan China, dengan nama asli Tou Luk Pia atau artinya kue pia (kue kacang hijau).

Di Pathuk, proses produksi bakpia sudah dilakukan sejak tahun 1948.

Saat itu, cara pengemasannya masih sederhana, hanya menggunakan besek tanpa label merk dagang.

Barulah pada 1980, para pembuat Bakpia Pathuk mulai memberikan merk dagang sesuai nomor rumah mereka.

2 dari 3 halaman

Beberapa merk bakpia asal daerah tersebut tetap terkenal hingga kini.

Seperti Bakpia Pathuk 25, 75, dan 55.

Penjualan bakpia semakin pesat dari hari ke hari dan mencapai booming pada 1992.

Hingga saat ini, Bakpia Pathuk masih menjadi ikon kuliner khas Yogyakarta.

Bakpia Pathuk
Bakpia Pathuk (TribunJogja.com/Hamim Thohari)

Selain bakpia Pathuk yang berasal dari China, sebenarnya ada bakpia pribumi yang merupakan buatan asli warga Yogyakarta.

Bakpia tersebut awalnya dibuat oleh Nitigurnito, yang tinggal di kawasan Taman Sari.

Bakpia buatan Nitigurnito sedikit berbeda dengan buatan warga Pathuk.

Yakni, lapisan kulitnya lebih tebal, berwarna putih dengan bagian tengah kecoklatan karena dipanggang.

Sedangkan Bakpia Pathuk berkulit tipis dan mudah rontok.

Bakpia Nitigurnito kemudian menginspirasi warga lain di Taman Sari untuk memproduksi kue yang sama.

3 dari 3 halaman

Bakpia pribumi itu sempat booming sekitar tahun 1970an.

Sayangnya, bakpia Taman Sari tak bertahan lama karena banyak yang gulung tikar dan tak tersisa hingga kini.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Asal-usul Nama Bakpia Pathuk, Kue Oleh-oleh Khas Yogyakarta nan Melegenda.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
YogyakartaMalioborotribunjogja.comTaman Sari
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved