TRIBUNTRAVEL.COM - Apakah kamu suka makan jeli, agar-agar, atau puding?
Ketiganya cocok sekali disantap sehabis makan.
Sebab, jeli, agar-agar, dan puding kaya akan serat.
Sehingga, sama-sama dapat melancarkan buang air besar.
Jika dilihat sekilas, ketiganya kelihatan sama saja, ya.
Meskipun manfaatnya sama, ternyata jeli, agar-agar, dan puding itu berbeda, lo.
Yuk, kita cari tahu perbedaannya!
Jeli

• 10 Foto Ilusi Ini Jadi Bukti Matamu Memang Jeli Saat Melihat, Bisa Menaklukkannya?
Bahan utama untuk membuat jeli adalah umbi iles-iles atau konyaku.
Lalu, ada 3 zat pokok tambahan yang digunakan untuk membuat jeli, yaitu pektin, gula, dan aroma perasa.
Nah, pektin sebagai serat dalam jeli terbuat dari buah-buahan seperti mangga, melon, stroberi, jeruk, dan lainnya.
Tekstur jeli biasanya lebih padat dan kenyal.
Agar-Agar

• Berusia Ratusan Tahun, 5 Universitas Tertua di Amerika Serikat
Berbeda dari jeli, agar-agar terbuat dari esktrak rumput laut yang menghasilkan senyawa hidrokoloid.
Senyawa hidrokoloid membuat kita seolah tidak perlu minum air lagi setelah makan agar-agar.
Agar-agar biasanya berbentuk batangan, bubuk, atau lembaran.
Tekstur agar-agar lebih halus dan berair, tapi lebih renyah dibanding dengan jeli.
Puding

• 6 Makanan Berbahan Dasar Nasi dari Berbagai Negara di Dunia, Apa Rasanya Puding Nasi Khas Denmark?
Puding memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan jeli dan agar-agar.
Sebab, puding biasanya terbuat dari campuran agar-agar dan bahan tambahan lain seperti telur, susu, dan tepung pati.
Jadi, perbedaan jeli, agar-agar, dan puding itu terletak pada bahan baku utama yang digunakan untuk membuat ketiganya.
Ini yang membuat tekstur ketiganya juga berbeda.
Nah, sekarang sudah bisa membedakan jeli, agar-agar, dan puding, kan?
Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul Terlihat Mirip, Apa Bedanya Jeli, Agar-Agar, dan Puding?