lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Tidur siang merupakan satu hal yang benar-benar dihargai di Spanyol, sampai-sampai ada tradisi yang dikhususkan untuk itu.
Ada sebuah ungkapan, "Saat umur bertambah dewasa, kita semakin menghargai tidur siang."
Padahal, ketika masih kecil seringkali anak-anak enggan disuruh tidur siang karena masih ingin bermain-main.
Nah, ini pulalah yang terjadi di Spanyol.
Mengutip laman bobo.grid.id, tidur siang menjadi waktu yang ditunggu orang-orang di Spanyol.
Waktu istirahat sejenak di siang hari ini namanya 'siesta.'
Dalam bahasa Spanyol, 'siesta' artinya tidur sebentar atau dalam bahasa Inggris disebut 'nap.'
Kata 'siesta' diambil dari bahasa Latin, 'hora sexta' yang artinya 'jam keenam.'
Karena kegiatan sehari-hari dimulai pada saat matahari terbit, maka enam jam setelahnya adalah waktu siang hari.
Siesta telah menjadi tradisi yang sudah dilakukan selama ribuan tahun.
Bukan hanya orang Spanyol saja yang melakukan siesta.
Siesta juga dilakukan di negara-negara lain yang penduduknya menggunakan bahasa Spanyol.
Misalnya, negara-negara mediterania seperti Yunani dan Italia, sampai Filipina dan Nigeria.
Istirahat di siang hari ini populer dilakukan saat musim panas.
Tujuannya agar orang-orang tidak kepanasan di siang hari yang terik.
Tidur siang ala orang Spanyol ini biasanya dilakukan dalam waktu singkat.
Yakni, selama 15 - 30 menit saja.
Menurut penelitian, ini waktu yang cukup untuk mengembalikan energi kita.
Spanish Society of Primary Care Physicians mengatakan, siesta dapat mengurangi stres dan meningkatkan daya ingat, kewaspadaan, dan kinerja jantung.
Selain tidur siang, orang Spanyol akan menggunakan waktu siesta untuk makan siang dan bersantai selama sekitar 2 jam.
Awal Mula dan Perkembangan Siesta
Sekarang di masa orang semakin sibuk, makin sedikit pula waktu yang bisa digunakan untuk siesta.
Padahal dulunya, siesta dianggap wajib untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh bagi orang-orang yang tinggal di tempat dengan cuaca panas.
Ada pendapat yang mengatakan kalau siesta dulu dilakukan para petani untuk beristirahat di siang hari.
Namun ternyata, asal mula tidur siang ini berawal dari masa-masa pendudukan Islam di Spanyol.
Bangsa Romawi kuno juga melakukan tradisi tidur siang ini.
Di beberapa wilayah yang tidak terlalu panas seperti Spanyol Utara, Argentina Selatan, dan Chili, orang-orang menggunakan waktu siesta untuk sekadar istirahat di rumah.
Waktu ini juga digunakan untuk berkumpul dengan keluarga atau teman-temannya.
Perlu dicatat, jika kamu berkunjung ke Spanyol, kebanyakan restoran, museum, galeri seni dan pusat perbelanjaan akan tutup di waktu siesta.
Mengingat siesta sebagai tradisi yang sangat dihargai di Spanyol, para pekerja akan pulang dan baru kembali beraktivitas di sore hari.
Jadi, kamu baru bisa menikmati kembali pusat keramaian di waktu sore sampai malam hari.
Karena punya waktu istirahat siang yang lama, orang Spanyol juga cenderung terbiasa beraktivitas sampai larut malam.
Namun, sayangnya tradisi siesta kini mulai memudar.
Mengutip laman tripsavvy.com, dunia kerja modern yang bertekanan tinggi berarti banyak orang tidak mau atau tidak dapat beristirahat lama.
Sementara, adanya AC membantu orang-orang untuk tetap dapat bekerja meski cuaca sedang panas-panasnya.
Meski begitu, memudarnya tradisi tidur siang secara bertahap tidak mengubah gaya hidup larut malam orang Spanyol.
Ini berarti, orang Spanyol tidur rata-rata satu jam lebih sedikit per hari daripada penduduk negara-negara Eropa lainnya.
Bahkan sebelum hukum dan tekanan ekonomi berubah, tidur siang dilakukan lebih singkat di Madrid dan Barcelona daripada di Granada atau Salamanca.
Supermarket besar dan toko serba ada di banyak negara pun tetap buka selama jam siesta.
Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Serba-serbi Siesta, Bersantai di Siang Hari Ala Orang Spanyol
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
