Breaking News:

Penjelasan BMKG Yogyakarta Terkait Suhu Udara Terasa PanasHingga 34 Derajat Celcius: Masih Wajar

Meski tergolong tinggi, namun Kepala Kelompok Data dan Infomasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono, MSI menyatakan hal tersebut masih

TRIBUNjogja.com | Bramsto Adhy
Warga melintasi kawasan Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa (2/10/2018). Untuk mengurangi sengatan panas sinar matahari, sebagian warga memilih untuk melindungi tubuhnya dengan pakaian tertutup atau pelindung seperti topi dan payung saat bepergian 

TRIBUNTRAVEL.COM - Di sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta beberapa hari terakhir terasa panas menyengat di siang hari.

Apa penyebabnya?

Menurut pantauan BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta cuaca saat in memang cukup panas.

Data terakhir BMKG suhu maksimum September tercatat mulai 31 Celcius hingga 33 Celcius.

Meski tergolong tinggi, namun Kepala Kelompok Data dan Infomasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono, MSI menyatakan hal tersebut masih wajar.

Bagaimana Oktober?

Ada kenaikan suhu di beberapa hari terakhir.

Warga melintasi kawasan Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa (2/10/2018). Untuk mengurangi sengatan panas sinar matahari, sebagian warga memilih untuk melindungi tubuhnya dengan pakaian tertutup atau pelindung seperti topi dan payung saat bepergian
Warga melintasi kawasan Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa (2/10/2018). Untuk mengurangi sengatan panas sinar matahari, sebagian warga memilih untuk melindungi tubuhnya dengan pakaian tertutup atau pelindung seperti topi dan payung saat bepergian (TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy)

"Yang dirasakan masyarakat hari ini suhu cukup panas. Memang terjadi kenaikan suhu udara. Dalam 3 hari ini suhu udara maksimum siang hari mencapai 33 -34 C," katanya Kamis (4/9/2018).

Ia menjelaskan kondisi panas saat ini terjadi karena posisi semula matahari Bulan September lalu berada di kisaran equator.

Hal itu menyebabkan wilayah Indonesia mendapat banyak curahan matahari.

2 dari 3 halaman

Sedangkan pada Oktober, pergerakan poissi matahari semu bergerak ke bagian selatan equator.

Hal itu menyebabkan wilayah Yogyakarta yang berada di selatan equator akan mendapatkan curahan matahari yang lebih besar lagi.

"Oktober ini matahari akan berada di atas wilayah kita. Bertepatan dengan kondisi ini,"terangnya.

Oleh sebab itu maka wilayah Yogyakarta suhu maksimum cukup tinggi sekitar 33-35C.

Sedangkan suhu udara minimum di malam hari cukup hangat sekitar 23-25 celcius.

Secara umum, Djoko mengatakan wilayah Yogyakarta memasuki periode pancaroba.

Sementara awal musim hujan akan masuk pada November 2018.

Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.

Ia pun mengimbau masyarakat mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrim yg berpotensi muncul.

"Itu wajar, memang seperti itu karena matahari ada di selatan equator."ujarnya.

3 dari 3 halaman

Catatan BMKG, Suhu masih wajar, kisaran masih dibawah 35 C.

"Himbauan masyarakat untuk hati-hati saja, waspada cuaca ekstrem. Misalnya cuaca panas kemudian tiba-tiba hujan. Mulai bersihkan drainase dan selokan," tutupnya. (Tribun Jogja | Christi Mahatma Wardhani?
 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penjelasan BMKG Yogyakarta Penyebab Suhu Udara Terasa Panas

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
BMKGYogyakartaJawa Tengah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved