TRIBUNTRAVEL.COM - Desa kecil di pegunungan Corippo di lereng lembah Verzasca di Swiss Selatan tampak seperti sebuah tempat di negeri dongeng.
Kota terkecil di Swiss ini dulunya adalah komunitas pertanian yang berkembang sekitar 300 orang.
Kemudian mengalami penyusutan menjadi 12 penduduk, sedangkan 11 di antaranya berusia 65 tahun.
Kegiatan ekonomi di kota terkecil terdiri dari osteria lokal dan restoran pedesaan.
Penduduk yang mendiami kota tersebut sebagian ada yang berbahasa Swiss ada juga yang berbahasa Italia.
Tidak jauh dari Lancarno, gedung-gedung beratap plato di Corako yang dibangun dari granat Ticino lokal ini sebagian besar tidak tersentuh selama berabad-abad.
Hingga hampir menjadi kota hantu.
Belum diketahui apa yang menyebabkan wilayah di kota tersebut terbengkalai.
Namun, sebuah yayasan lokal Fondazione Corippo 1975 telah berhasil merelokasi bangunan tersebut.
Corippo diatur untuk menjadi wilayah pertama dengan banyak hotel yang tersebar di sana.
Sekitar 30 dari 70 bangunan di wilayah tersebut beratap batu tulis, dibangun dari granat Ticino lokal dan berusia hingga berabad-abad.
Kini diubah menjadi cottage (penginapan) bagi wisatawan yang ingin berlibur ke sana.
Selain menikmati suasana desa Ticino yang otentik, para tamu juga akan dapat menjelajahi daerah tersebut, mengunjungi situs budaya dan menikmati keahlian memasak setempat.
Namun, di desa Corippo tidaklah layak untuk kembali dijadikan tempat tinggal permanen bagi penduduk karena akses kendaraannya cukup sulit.
"Ide asli untuk membawa kembali penduduk permanen adalah tidak lagi layak, karena bangunannya terlalu kecil dan tidak secara langsung tidak dapat diakses oleh mobil," ujar perwakilan dari Fondazione Corippo, Giacomazzi.
Penginapan pertama dibuka pada Juli 2018, penginapan tersebut diberi nama Casa Arcotti.
Dilansir dari CNN Travel, rencana restorasi desa tersebut dalam tiga tahap menghabiskan dana sekitar 6,5 juta USD atau sekitar Rp 96 miliar.
Lapangan umum yang terdapat di depan balai kota dan gereja akan menjadi ruang komukal terbuka.
Sementara itu, pabrik dan toko roti juga diikutkan dalam proses renovasi.
Proyek ini banyak dilirik oleh para pekerja proyek internasional, karena banyak pengunjung yang tertarik untuk menikmati kehidupan di desa Swiss yang masih asri.
Pada 2017, proyek ini memenangkan asosiasi hotel dan restoran Swiss pada ajang Gastrosuisse's Hotel Innovation Award.
Dengan jumlah populasi yang begitu kecil dan penduduk yang sudah menua, justru akan sedikit orang yang bisa menyambut para wisatawan yang berkunjung di sana.
Meskipun wilayah telah diadakan renovasi secara besar-besaran guna untuk menarik wisatawan.
Namun, kekhawatiran juga muncul pada segi infrastruktur seperti pasokan air yang buruk.
Karena lokasi tersebut sudah berabad-abad terbengkalai dan tidak ditinggali.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)