Breaking News:

Simak 8 Etika Penting Saat Baru Pertama Kali Liburan ke Jepang, Jangan 'Ngaret!'

Di Jepang, misalnya, ada beberapa etiket yang perlu kamu pahami. Negara ini dikenal sangat menjunjung tinggi etika, kedisiplinan, dan kebersihan.

Editor: Sri Juliati
Let's Travel Somewhere
Liburan ke Jepang 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang kini menjadi satu destinasi andalan orang Indonesia saat liburan ke luar negeri.

Sebelum traveler liburan ke Jepang, ada baiknya memahami karakter dan budaya warga di Jepang.

Hal ini untuk menghargai warga setempat, juga untuk menghindari agar tingkah laku kita selama liburan jadi pergunjingan.

Di Jepang, misalnya, ada beberapa etiket yang perlu kamu pahami.

Negara ini dikenal sangat menjunjung tinggi etika, kedisiplinan, dan kebersihan.

Apa saja etiket orang Jepang yang perlu kamu ingat?

1. Simpan sampahmu

Bila baru pertama kali ke Jepang, traveler akan langsung menyadari betapa bersihnya kota-kota di negeri sakura ini.

Apakah banyak tempat sampah di sepanjang jalan yang membuat jalan-jalan di sana bersih?

Tidak juga.

2 dari 4 halaman

Pengalaman Kompas.com, justru sulit sekali menemukan tempat sampah di sepanjang trotoar untuk pejalan kaki.

Hideyoshi Tomita, pemandu tur kami, menjelaskan orang Jepang biasanya menyimpan dulu sampah ke dalam tas.

Jika nanti ada tempat sampah di supermarket, baru kemudian dibuang.

Namun, jika tak menemukannya, sampah biasanya disimpan dan baru dibuang di rumah.

2. Budaya tepat waktu

Jika traveler terkenal "jam karet", siap-siap untuk segera menyesuaikan diri apalagi jika ada dalam sebuah rombongan bersama orang Jepang.

Orang Jepang sangat taat dengan agenda dan jadwal perjalanan yang sudah dibuat.

Mereka yang bertugas sebagai pemandu tur biasanya mulai menghubungi peserta rombongan selalu tepat 10 menit sebelum waktu berkumpul.

Jika pada waktu yang ditentukan masih ada yang belum hadir, maka siap-siap saja untuk diburu-buru.

Pintu kamarmu bisa saja diketok agar bisa segera bergegas turun ke lobi hotel.

3 dari 4 halaman

Demikian juga jika ada di tempat-tempat wisata.

Mereka tak akan segan berulang kali mengingatkan untuk bergegas setiap kali melihat ada anggota rombongan yang sibuk berfoto atau mampir ke toko suvenir.

3. Tidak sopan memotret orang lain

Pemandu tur kami berulang kali mengingatkan agar selalu meminta izin mana kala ingin memotret suasana di tempat wisata.

Hal ini dia sampaikan lantaran turis asal Indonesia terbilang cukup gemar berfoto.

Imbauan itu berulang kali disampaikan untuk menghindari protes dari orang lain yang terpotret di dalam foto.

Jika kamu memotret orang lain tanpa izin, hal itu dianggap sangat tidak sopan.

4. Budaya antre

Seperti yang disinggung di atas, orang Jepang juga sangat disiplin termasuk dalam soal mengantre.

Selalu ada antrean rapi di tempat-tempat umum seperti di peron kereta api, halte bus, hingga minimarket.

4 dari 4 halaman

Bahkan untuk naik bus umum di bandara, antrian orang dan koper yang dibawa harus dalam garis lurus.

Dengan disiplin seperti ini, jangan sekali-sekali menyerobot masuk antrean, jika tak ingin jadi omongan.

5. Dilarang gaduh di angkutan umum

Jika kamu menggunakan moda transportasi publik di Jepang, suasana hening juga akan langsung kamu rasakan.

Hal ini berbeda jauh dengan moda transportasi publik di Indonesia yang riuh.

Ada aturan tak tertulis yang selalu ditaati orang Jepang untuk tidak bersuara keras atau pun menerima telepon jika sedang berada di dalam transportasi publik.

6. Etika di eskalator

Tertibnya budaya orang Jepang juga terlihat saat naik atau turun eskalator.

Semua orang yang terburu-buru pasti akan mengambil sisi kanan.

Sementara untuk mereka yang tak mengejar waktu, akan otomatis berdiri di sebelah kiri.

Nah, jangan sampai lupa aturan tertulis ini ya saat menggunakan eskalator.

7. Tiga macam gaya membungkuk

Ojigi atau membungkukkan badan di Jepang.
Ojigi atau membungkukkan badan di Jepang. (jp.bloguru.com)

Cara orang Jepang berterima kasih juga terbilang unik.

Mereka tidak berjabat tangan, tetapi membungkuk sambil mengucap Ärigato Gozaimasu" (terima kasih).

Pemandu wisata, Ai Munakatta, mengungkapkan ada tiga macam bungkuk biasa dilakukan orang Jepang.

Pertama, membungkukkan hanya bagian kepala saja (seperti mengangguk).

Membungkuk model ini biasanya dilakukan untuk merespon ucapan terima kasih dari pegawai toko usai berbelanja, pramugari di pesawat saat turun dari pesawat, atau aktivitas lainnya yang sambil lalu.

Kedua, membungkukkan badan sekitar 30 derajat.

Ai mengungkapkan gaya bungkuk model ini biasanya untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada seseorang yang lazim digunakan.

Sementara yang ketiga, membungkukkan badan sekitar 45 derajat hingga membuat sudut siku.

Pandangan mata harus tertuju ke bawah.

Ai menuturkan gaya bungkuk model ini khusus dilakukan untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sangat mendalam.

Biasanya, orang Jepang juga akan membungkuk sambil mengucapkan "Domo Arigato Gozaimasu" (Terima kasih yang sebesar-besarnya).

8. Jangan ambil barang di hotel

Mungkin ada beberapa orang yang senang mengoleksi peralatan mandi dari hotel tempat menginap.

Namun, jangan sekali-kali melakukan hal ini di hotel-hotel Jepang, karena akan sangat memalukan.

Orang Jepang berprinsip mereka tak boleh mengambil barang yang memang bukan ditujukan untuknya.

Hal ini membuat traveling di Jepang cukup aman.

Di beberapa kota, bahkan ada posko khusus lost and found jika ada barang tak bertuan ditemukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama Kali ke Jepang, Ikuti 8 Etiket Penting Ini"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
JepangEtika di JepangTribunTravel.com Ikan Shisamo Donburi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved