Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Minggu kedua bulan September, badai besar menerjang Amerika Serikat.
Pada Kamis malam hingga Jumat pagi (13-14/9/2018), Badai Florence telah mendarat di wilayah tenggara Carolina Utara, menurut National Hurricane Center (NHC/Pusat Badai Nasional AS).
NHC juga menambahkan, badai mematikan ini akan melanda Carolina Selatan, Carolina Utara, dan Virginia.
Wilayah-wilayah yang terdampak Badai Florence paling parah juga akan mengalami banjir setinggi 15 hingga 20 inci pada hari Sabtu (15/9/2018).
Lebih dari satu juta orang harus dievakuasi untuk menghindari ancaman Badai Florence.
Badai Florence termasuk badai kategori 4 dengan kecepatan angin mencapai 225 km per jam.
Bahkan, NHC juga sempat mengatakan Badai Florence dapat menguat menjadi badai Kategori 5.
Meskipun pada akhirnya Badai Florence diturunkan derajatnya menjadi badai Kategori 1 pada Jumat (14/9/2018) pagi waktu setempat dengan kecepatan angin 144 km per jam, mengutip laman abc11.com.
Lalu, sebenarnya, seperti apa definisi kategori badai di dunia?
Dikutip TribunTravel.com dari laman Time, kategori badai tidak dapat memprediksi apapun tentang angin badai,
Namun, kategori badai dapat memberikan indikasi tentang bagaimana dampak yang ditimbulkan badai pada manusia dan properti di jalur yang dilaluinya.
Badai diukur pada Skala Angin Topan Saffir-Simpson (Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale), yang bermula dari Kategori 1 hingga Kategori 5.
Menurut The Weather Channel, skala ini dikembangkan pada 1970-an oleh insinyur Miami Herbert Saffir dan Robert Simpson, seorang ahli meteorologi yang saat itu juga menjadi direktur NHC.
Skala kategori badai telah berkembang dari waktu ke waktu, tetapi dalam versi saat ini, hanya mengukur kecepatan angin yang dihasilkan oleh badai.
Berikut adalah uraian mengenai kategori badai.
Badai Kategori 1: Angin yang berbahaya akan menghasilkan beberapa kerusakan
Dalam badai Kategori 1, kecepatan angin berkisar antara 119 hingga 152 km per jam
Puing-puing properti yang berjatuhan bisa mengenai manusia, hewan ternak dan hewan peliharaan.
Sementara, rumah bergerak (mobile homes) yang umurnya lebih tua dapat rusak akibat badai.
Jendela kaca yang dilindungi biasanya akan melewati badai tanpa kerusakan besar.
Kerangka rumah, apartemen, dan pusat perbelanjaan pun dapat mengalami kerusakan, serta kabel listrik yang terputus dapat menyebabkan pemadaman listrik jangka pendek.
Badai Dolly pada 2008 adalah contoh badai Kategori 1 yang melanda kawasan selatan Texas.
Badai Sandy juga merupakan badai Kategori 1 ketika menerjang Jamaika pada 2012, tetapi melemah sebelum mencapai pantai timur Amerika Serikat.
Badai Kategori 2: Angin yang sangat berbahaya dan menyebabkan kerusakan yang luas
Kecepatan angin berkisar antara 154 dan 177 km per jam dalam badai Kategori 2.
Ada risiko cedera atau kematian pada manusia, ternak dan hewan peliharaan yang lebih besar akibat puing-puing yang beterbangan.
Rumah bergerak yang sudah tua kemungkinan hancur, puing-puingnya juga dapat merusak rumah mobil yang lebih baru.
Rangka rumah, bangunan apartemen, dan pusat perbelanjaan mengalami kerusakan besar pada atap dan bangunan.
Serta banyak pohon yang tumbang.
Setelah badai Kategori 2, kemungkinan besar listrik mati dengan pemadaman yang berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Badai Frances pada 2004 adalah badai Kategori 2 ketika menghantam pantai barat Florida.
Badai Kategori 3: Kerusakan dan kehancuran.
Pada badai Kategori 3, angin bertiup dengan kecepatan antara 178 hingga 207 km per jam.
Risiko cedera atau kematian orang, ternak dan hewan peliharaan akibat puing-puing yang terbang dan jatuh jauh lebih tinggi.
Hampir semua rumah bergerak yang lebih tua akan hancur, dan yang masih baru akan mengalami kerusakan yang signifikan.
Bahkan kerangka rumah, apartemen dan bangunan industri yang baik kemungkinan akan mengalami kerusakan besar.
Badai juga akan menumbangkan banyak pohon yang mungkin menghalangi jalan.
Listrik dan air kemungkinan tidak akan tersedia selama beberapa hari hingga beberapa minggu setelah badai.
Badai Wilma adalah badai Kategori 3 ketika mencapai pantai Florida pada 2005 dengan kecepatan awal angin mendekati 193 km per jam.
Badai Katrina juga merupakan badai Kategori 3 ketika terjadi di Louisiana, badai ini juga membawa gelombang badai yang tinggi di Louisiana dan New Orleans.
Sehingga dampak kerusakannya sangat parah.
Sebelum mendarat sebagai badai Kategori 3, Badai Irma awalnya termasuk badai Kategori 5, badai Atlantik kedua terkuat yang pernah tercatat.
Badai kategori 4: Kerusakan akibat bencana akan timbul.
Selama badai Kategori 4, angin bertiup dengan kecepatan antara 209 hingga 251 km per jam.
Pada kecepatan ini, puing-puing bangunan yang beterbangan atau jatuh dapat menimbulkan risiko cedera atau kematian yang sangat tinggi pada manusia, hewan peliharaan, dan hewan ternak.
Sebagian besar rumah bergerak akan hancur, meskipun masih relatif baru.
Beberapa kerangka rumah mungkin benar-benar runtuh.
Sementara rumah yang dibangun dengan baik kemungkinan akan mengalami kerusakan parah pada atap dan bangunan apartemen dapat mengalami kerusakan di bagian lantai atas.
Badai Kategori 4 akan menghempaskan sebagian besar jendela di gedung-gedung tinggi, mencabut sebagian besar pepohonan, dan kemungkinan akan mematikan banyak jalur listrik.
Listrik padam bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah badai tingkat ini.
Kekurangan air juga sering terjadi setelah terjadinya badai Kategori 4, yang berpotensi membuat daerah yang terdampak tidak dapat dihuni selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Badai Harvey melanda Texas sebagai badai Kategori 4 pada Agustus 2017.
Badai kategori 5: Kerusakan akibat bencana akan terjadi
Dalam badai Kategori 5, badai kategori tertinggi, angin bertiup dengan kecepatan 252 km per jam atau lebih.
Orang-orang, ternak dan hewan peliharaan dapat berada dalam bahaya dari puing-puing yang berterbangan, bahkan meski mereka berada di dalam ruangan.
Sebagian besar rumah bergerak akan hancur total, dan persentase rumah kerangka yang hancur sangat tinggi.
Bangunan komersial dengan atap kayu akan mengalami kerusakan parah, bangunan logam dapat runtuh dan jendela yang menjulang tinggi hampir semuanya akan terhempas.
Badai Kategori 5 kemungkinan akan mencabut sebagian besar pohon dan merusak sebagian sumber daya listrik.
Dan seperti halnya dengan badai Kategori 4, pemadaman listrik kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Orang-orang harus menghadapi kekurangan air jangka panjang.
Hanya tiga badai yang membuat pendaratan sebagai badai Kategori 5 sejak 1924.
Satu badai paling terkenal dalam beberapa dasawarsa terakhir, Badai Andrew yang terjadi pada 1992, masuk badai Kategori 5 saat menerjang Florida.
Badai Camille adalah Kategori 5 ketika terjadi pada 1969, seperti juga badai yang terjadi pada "Hari Buruh" pada1935.
Badai kategori 6
Tidak ada yang namanya badai Kategori 6.
Badai Irma mengarah ke pantai selatan Florida pada Agustus 2017 dan memiliki kecepatan angin maksimum 297 km per jam, menurut New York Times.
Namun, skala Saffir-Simpson hanya mencapai hingga 5.
Beberapa orang telah membahas tentang pembuatan Kategori 6, tetapi Kategori 5 sendiri sudah berarti kehancuran mendekati total.
Jadi meski ada perbedaan pengukuran antara kecepatan anginnya, mungkin tidak ada banyak perbedaan praktis dalam hal kekuatan destruktif antara badai Kategori 5 dan badai yang mungkin dilabeli sebagai badai Kategori 6.