TRIBUNTRAVEL.COM - Selama berhari-hari Topan Super Mangkhut bergejolak melintasi Pasifik, membuat orang yang tinggal di jalur yang dilaui Topan Mangkhut gelisah.
Topan Mangkhut disebut sebagai badai terkuat tahun ini karena masuk badai Kategori 5 dengan kecepatan angin 285 kilometer per jam (180 mph).
Lima tahun lalu, Topan Haiyan, topan terkuat di dunia juga pernah tercatat melanda Filipina dan menewaskan lebih dari 6.300 orang.
Rata-rata ada 20 badai menerjang negara kepulauan ini.
Topan Haiyan di Filipina pada 2013 lalu memiliki kecepatan angin 315 per jam.
Terakhir kali topan kategori 5 melanda Filipina pada Oktober 2016.
Topan Mangkhut diperkirakan akan mencapai daratan Filipina di provinsi Cagayan, pada Sabtu pagi (15/9/2018).
Pemerintah Filipina telah melakukan evakuasi besar-besaran karena datangnya Topan 'super' Mangkhut.
Lebih dari empat juga orang berisiko terkena dampak badai Kategori 5 di Atlantik ini.
Topan Mangkhut dikenal warga lokal sebagai Ompong.
Nama Mangkhut diambil dari Bahasa Thailand yang artinya buah manggis.
Lalu, kenapa Topan Mangkhut disebut Ompong di Filipina?
Setiap negara punya tradisi yang berbeda-beda dalam memberi nama angin topan di negeranya.
Penamaan topan pertama kali dilakukan Pusat Peringatan Topan Bersama yang bermarkas di Hawaii tahun 1945 dengan menggunakan nama wanita barat.
Tradisi ini kemudian berubah menjadi nama pria.
Sebut saja Badai Chris di Bermuda yang terjadi bulan Juli lalu dan yang terbaru Badai Florence di Amerika Serikat.
Topan di Filipina diberi nama berbeda karena Filipina memiliki agensi yang berbeda.
Alih-alih menggunakan nama-nama orang barat, Filipina secara tradisional memberi nama badai dengan akhiran 'Ng'.
Saat ini, badan meteorologi yang bertanggung jawab di Filipina bernama Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA).
Melansir dari laman Express.co.uk, Kamis (14/9/2018), agensi inilah yang mengambil alih penamaan topan di Filipina sejak tahun 1972.
Melanjutkan tradisi internasional yang sudah ada yaitu menggunakan nama orang, maka Filipina memutuskan menggunakan nama perempuan lokal berakhiran 'ng'.
Di Filipina Mangkhut disebut topan, di Indonesia lebih lazim disebut siklon, sementara di Amerika disebut badai.
Sebutannya tergantung di mana angin terbentuk, misalnya di Jepang dan Filipina disebut sebagai topan, sementara di Amerika disebut badai.
Pada dasarnya topan dan badai adalah sama, yaitu fenomena yang dikenal sebagai siklon tropis (tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis).
(TribunTravel.com/rizkytyas)