Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Dengan julukannya sebagai People' Princess, Putri Diana dikenal dengan kebaikan hati dan sifatnya yang rendah hati.
Namun, Putri Diana juga bisa disebut sebagai putri yang berani memberontak.
Kata 'memberontak' di sini berkonotasi baik.
Pasalnya, Putri Diana berani mendobrak beberapa aturan kerajaan Inggris yang kaku.
Berkat hal tersebut, kini peraturan kerajaan Inggris sedikit lebih fleksibel.
Sebagai contoh, para orangtua, seperti Pangeran William dan Kate Middleton dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum 4 aturan kerajaan Inggris yang didobrak Putri Diana demi kebaikan dari laman Brightside.
1. Memilih cincin pertunangan sendiri

Sebagai peraturan, cincin pertunangan untuk pasangan kerajaan harus dipesan dari toko perhiasan terkenal.
Selain itu, perhiasan peninggalan keluarga kerajaanlah yang sering digunakan sebagai batu utama.
Misalnya, cincin pertunangan Ratu Elizabeth II terbuat dari berlian paling murni yang diambil dari satu di antara tiara milik Putri Alice.
Putri Alice adalah ibu dari suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip.
Putri Diana tidak mengikuti tradisi ini dan lebih memilih cincin yang dia suka dari katalog.
Tentu saja, hal ini tetap tidak membuat cincinnya menjadi kurang cantik seperti perhiasan kerajaan lainnya.
Namun, seperti yang Diana nyatakan, cincin itu jauh dari sebutan 'cincin palingmahal.'
Perhiasan ini pun diwariskan dan sekarang dipakai sebagai cincin pertunangan oleh Kate Middelton, istri Pangeran William.
2. Perempuan pertama di keluarga kerajaan Inggris yang melahirkan bayi di luar istana
Setiap anggota perempuan keluarga kerajaan Inggris dulu selalu melahirkan bayi mereka di dalam istana, dengan semua fasilitas yang diperlukan untuk melahirkan telah diatur.
Ratu Elizabeth II bahkan melakukan hal yang sama.
Namun, Putri Diana lebih memilih untuk melahirkan kedua anaknya di rumah sakit.
Hal ini tentu melanggar tradisi.
Kate Middelteon, Duchess of Cambridge juga memutuskan untuk mengikuti jejak ibu mertuanya dan melahirkan ketiga anaknya di rumah sakit yang sama di mana Putri Diana melahirkan putranya.
3. Diana memutuskan membesarkan putra-putranya menurut kehendaknya sendiri

Sebelumnya, menghabiskan terlalu banyak waktu dengan anak-anak merupakan hal yang tidak dapat diterima di keluarga kerajaan.
Apalagi membawa serta anak-anak dalam perjalanan ke luar negeri.
Misalnya, ketika Pangeran Charles berusia 2 tahun, ia malah ditinggal bersama kakek-neneknya, sementara orang tuanya, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip berangkat ke Malta.
Ratu Elizabeth II sering bepergian ke seluruh dunia dan jarang mengajak anak-anaknya bersamanya.
Selain itu, mengungkapkan perasaan kasih sayang orang tua di depan umum juga menjadi hal yang tidak dapat diterima oleh kerajaan.
Namun, Putri Diana memilih tidak mengikuti tradisi ini dan membesarkan anak-anaknya dengan cara yang berbeda.
Putri Diana menolak meninggalkan anak-anaknya dalam waktu lama.
Itulah sebabnya Pangeran William dan Pangeran Harry kecil kerap ikut ketika Pangeran Charles dan Putri Diana melakukan perjalanan dinas kerajaan di negara lain.
Ketika berbicara dengan anak-anaknya, Putri Diana pun biasanya berjongkok sehingga dia bisa melihat mata mereka.
Putri Diana tidak takut mengungkapkan perasaan hangat dan keibuannya di depan umum.
Ia juga terlihat terus-menerus memeluk dan menggenggam tangan anak-anaknya terlepas dari fakta hal ini dianggap tidak pantas di keluarga kerajaan.
Hal lain yang unik adalah para pewaris takhta dulu hanya menerima pendidikan rumah (homeschooling) sebelum diperbolehkan ikut sekolah formal.
Contohnya, Pangeran Charles hanya belajar bersama pengasuhnya mulai usia 5 hingga 8 tahun.
Namun, Putri Diana memutuskan untuk mengatur berbagai hal secara berbeda.
Pangeran William dan Pangeran Harry pun menjadi pewaris tahta pertama yang masuk taman kanak-kanak.
Putri Diana mencoba untuk membuat masa kanak-kanak kedua pangeran tetap normal seperti anak-anak pada umumnya.
Bahkan Putri Diana naik komidi putar bersama Pangeran Harry dan Pangeran William, membolehkan mereka mengenakan jeans dan T-shirt.
Bahkan, tak ragu menggunakan transportasi umum bersama mereka.
Ketika anak-anaknya tumbuh besar, Putri Diana membawa mereka ke berbagai tempat penampungan dan rumah sakit.
Hal ini bertujuan agar Pangeran William dan Pangeran Harry dapat melihat seperti apa kehidupan di luar istana.
Anak-anaknya pun meluapkan perasaan hangat yang sama kepada Putri Diana.
Mereka mengatakan hubungan yang Putri Diana miliki dengan anak laki-lakinya jauh lebih kuat daripada hubungan yang mereka miliki dengan ayah mereka, Pangeran Charles.
Semua kebiasaan yang dilakukan Putri Diana saat membesarkan anak-anaknya pun dicontoh oleh Pangeran William.
Meskipun sangat sibuk dan melakukan banyak perjalanan, Pangeran William berusaha menghabiskan banyak waktu bersama anak-anaknya.
Pangeran William dan Kate Middleton sering bepergian bersama anak-anak mereka, memasukkan anaknya ke taman kanak-kanak, dan William sering mengantar mereka ke sana sendirian.
Sebelumnya komunikasi antara cucu kerajaan dan kakek-nenek non-kerajaan mereka tidak dapat diterima.
Namun, William mengubah tradisi ini dan menyetujui komunikasi antara anak-anaknya dan orang tua Kate Middleton.
4. Putri Diana selalu terbuka dengan orang 'biasa'
Putri Diana sangat identik dengan berbagai kegiatan amal.
Dia memang bukan satu-satunya orang yang mengunjungi rumah sakit dan melakukan pekerjaan kemanusiaan.
Namun, Putri Diana adalah satu-satunya yang melakukannya dengan ketulusan dan keterbukaan yang ekstrem.
Itulah sebabnya publik memanggilnya People's Princess.
Putri Diana pernah memeluk orang yang terinfeksi HIV ketika masih ada banyak kekhawatiran mengenai tindakan ini.
Dia mengunjungi orang sakit di koloni penderita kusta, dia berjuang untuk larangan penggunaan ranjau darat, dan membantu orang tunawisma dan orang tua.
Putri Diana dengan cepat membayangi citra Pangeran Charles.
Masyarakat memujanya, dan Putri Diana menjadi simbol sekaligus ikon generasinya.
Putri Diana sangat welas asih: tidak ada anggota lain kerajaan Inggris yang pernah begitu dekat dan bisa berhubungan dengan orang-orang biasa.
Bicara tentang pelukan pada orang yang terinfeksi HIV, menurut protokol, orang biasa dilarang menyentuh anggota keluarga kerajaan.
Namun, Putri Diana sering melanggar aturan ini dan kerap memeluk anak-anak dan orang sakit.
Pangeran William dan Pangeran Harry pun mengikuti contoh sang ibu.
Mereka mendedikasikan banyak waktu mereka untuk beramal dan sering memeluk anak-anak, pasien di rumah sakit, dan bahkan kadang-kadang bersedia untuk berfoto selfie.
Semua keberanian Putri Diana telah menimbulkan dampak besar bagi kerajaan Inggris.
Ratu Elizabeth II dan anggota kerajaan lain menyadari satu hal; eksistensi kerajaan Inggris benar-benar bergantung pada opini publik.
Keluarga kerajaan Inggris kini lebih terbuka.
Sekitar dua dekade lalu, sulit membayangkan bagaimana Ratu Elizabeth II bersedia turun dari helikopter bersama James Bond pada upacara pembukaan Olimpiade di London, Inggris.
Perayaan kerajaan tak lagi diadakan di aula tertutup di mana orang-orang yang bisa menyaksikannya hanyalah mereka yang diundang.
Namun kini perayaan kerajaan diselenggarakan di depan istana di mana para penduduk London diperbolehkan menontonnya.
Tindakan Diana yang melanggar aturan kerajaan menjadi titik awal era baru bagi monarki Inggris yang telah berubah menjadi lebih sederhana dan dekat dengan masyarakat biasa.