TRIBUNTRAVEL.COM - Bersama Turki dan malaysia, Venezuela tahun ini juga menderita krisis ekonomi.
Bahkan tingkat keparahannya jauh melebihi Turki maupun Malayisa.
Mata uang mereka terjun bebas.
Bahkan pada Senin (20/8), Presiden Venezuela Nicolas Maduro sampai menerbitkan mata uang baru untuk mengendalikan inflasi negara itu.
Tahun ini, menurut perkiraan IMF, inflasi di Venezuela akan mencapai satu juta persen.
• Sering Dilakukan! Ternyata Ini Bahaya Tidur Sambil Menghidupkan Televisi Bagi Kesehatan Tubuh
Mata uang Bolivar Venezuela begitu ambruk nilainya jadi hampir tidak berharga.
Nilai AS$1 kini bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar.
Nilai yang mata uang rendahnya gila-gilaan itu mungkin hanya bisa dibandingkan dengan mata uang dolar Zimbabwe pada masa Robert Mugabe.
Saat itu bahkan tukar AS$1 sama dengan 669 miliar Dolar Zimbabwe.
• Grojogan Sewu, Destinasi Populer Jogja yang Ternyata Pernah Jadi Tempat Pertapaan Prabu Baladewa
Tak pelak, harga barang melambung tinggi.
Para penduduk lokal membutuhkan tumpukan uang tunai untuk membeli kebutuhan rumah tangga.
Berikut ini adalah gambaran betapa mengerikannya krisis ekonomi yang dilanda Venezuela akibat dari hiperinflasi negara tersebut:
1. Popok bayi
Satu paket popok digambarkan seharga tumpukan uang 8.000.000 bolivar (sekitar Rp460 ribu) di sebuah mini market di Caracas, Venezuela.
2. Tepung
Paket tepung jagung digambarkan dengan uang senilai 2.500.000 bolivar (Rp146 ribu).
3. Keju
Satu kilogram keju digambarkan di samping uang senilai 7.500.000 bolivar (Rp440 ribu).
4. Sabun
Sebatang sabun dihargai 3.500.000 bolivar (Rp205 ribu).
• 6 Kuliner Khas Jogja yang Cocok Jadi Menu Sarapan, Ada Mie Kopyok sampai Nasi Empal
5. Beras
Sepaket beras dihargai dengan 2.500.000 bolivar (Rp146 ribu).
6. Wortel
Satu kilogram wortel setara dengan uang senilai 3.000.000 boliver (Rp176 ribu).
7. Daging
Satu kilogram daging setara dengan uang 9.500.000 bolivar (Rp557 ribu).
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Ngerinya Krisis di Venezuela, Harga Daging 9,5 Juta, Popok 8 Juta