lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sekitar 10 hektare hutan di hutan di Gililawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ( NTT), terbakar.
Kebakaran itu tidak mengganggu habitat satwa Komodo.
Namun pemandangan indah menjadi rusak.
Disinyalir, kebakaran itu akibat puntung rokok yang dibuang pengunjung pulau.
Kebakaran itu diketahui, berawal dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) sekira pukul 20.00 Wita.
Sebenarnya, ada beberapa pulau lain di daerah itu yang memiliki alam yang eksotik, satu di antaranya Gili Trawangan (pulau Trawangan).
Gili Trawangan merupakan pulau terbesar dari tiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok.
Pulau ini satu-satunya gili yang ketinggian di atas permukaan lautnya cukup signifikan.
Luasnya cukup untuk aktivitas wisata di sana.
Catatan di wikipedia, panjang 3 Km dan lebar 2 Km, dan berpopulasi sekitar 800 jiwa.
Nah, dari antara tiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam.
Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian.
Di sana, ada juga aktivitas wisata scuba diving, snorkeling, bermain kayak, dan berselancar.
Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.
Menariknya, tidak terdapat kendaraan bermotor di pulau itu, karena aturan lokal melarangnya.
Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda yang disewakan masyarakat setempat untuk wisatawan dan cidomo.
Perlu dicatat, cidomo merupakan kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok.
Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.
Apa kelebihan Gili Trawangan dibandingkan dengan pantai lain?
Jawabannya, wisatawan bisa menikmati sunset dan sunrise sekaligus di pantai ini. Itu lantaran Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap timur dan barat.
Bagaimana, menarik kan?
Pulau indah ini, ternyata memiliki sejarah yang jarang diketahui orang.
Keberadaannya pernah digunakan untuk pembuangan narapidana.
Informasi yang dihimpun tribunjambi dari wikipedia, pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini.
Nah, baru pada 1970-an, pulau ini dijadikan tempat persinggahan orang orang Bugis dari Sulawesi.
Mereka kemudian menetap turun-temurun di sana bersama warga Sasak dan Bali.
Kehidupan mereka berkembang sampai dengan pariwisata di daerah itu mendunia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul 'Masa Lalu' Gili Trawangan Ternyata Pernah Dipakai Pembuangan Narapidana, Pantai Indah Namun Unik.
