Breaking News:

Gililawa Terbakar

8 Fakta Kebakaran di Gili Lawa: Diduga dari Api Rokok Pengunjung hingga Tuai Banyak Kecaman

Kebakaran di Gili Lawa Darat menjadi topik yang viral di berbagai platform media sosial. Berikut fakta mengenai kebakaran tersebut.

Kolase TribunTravel (Instagram)
Kondisi terkini Gililawa 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Kebakaran melanda satu spot wisata terbaik di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya padang savana di Gili Lawa yang masih termasuk Kawasan Taman Nasional Komodo.

Tentu ini adalah satu peristiwa yang cukup memukul bagi ranah pariwisata Indonesia.

Bahkan, kebakaran di Gili Lawa Darat menjadi topik yang viral di berbagai platform media sosial.

Banyak warganet yang membagikan detik-detik kebakaran di Gili Lawa Darat, termasuk mengecam siapa saja yang terlibat dan menyebabkan kebakaran.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum fakta-fakta tentang kasus kebakaran di padang savana Gili Lawa Darat.

1. Waktu kebakaran.

Peristiwa kebakaran diketahui dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) pukul 20.00 WITA, tetapi api sudah berhasil dipadamkan pada Kamis (2/8/2018) pukul 03.10.

Petugas yang memadamkan api di lokasi berasal dari Resort Padar, Loh Sebita, dan Labuan Bajo.

2. Luas lahan yang terbakar.

2 dari 4 halaman

Luas lahan padang rumput yang terbakar mencapai 10 hektare.

3. Akibat kebakaran.

Kebakaran Gili Lawa Darat berbuntut pada kerusakan pemandangan alam.

Sehingga wisatawan tak lagi bisa menikmati pemandangan alam dan menyusuri spot trekking dan foto-foto selama beberapa waktu ke depan.

Jika bisa dikatakan untung, kebakaran tidak memengaruhi kehidupan satwa langka komodo karena Gili Lawa Darat bukanlah rumah bagi komodo.

4. Penyebab kebakaran.

Dikutip dari laman Kompas.com, menurut Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan, penyebab kebakaran itu diduga kuat berasal dari api rokok yang dibuang oleh oknum pengunjung di puncak Gili Lawa Darat.

Sementara, menurut hasil pemeriksaan sementara, pelaku penyebab kebakaran diduga penumpang kapal “Indonesia Juara” sebagai pelaku terjadinya kebakaran.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, petugas pun menyita Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemandu wisata dan nahkoda kapal beserta dokumen kapal.

5. Pasca kebakaran.

3 dari 4 halaman

Meski baru dilanda kebakaran, Gili Lawa Darat masih dikunjungi wisatawan.

“Kalau kami pantau ada beberapa kapal wisata yang ke sana,” ujar Kepala Balai TNK Budi Kurniawan kepada KompasTravel, Kamis (2/8/2018).

Ia menjelaskan biasanya wisatawan yang berkunjung ke Gili Lawa Darat biasa melakukan aktivitas trekking.

Namun, pasca kebakaran, Budi melanjutkan tidak terlihat wisatawan yang melakukan aktivitas trekking hingga ke puncak bukit.

6. Pernyataan menteri.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar memberikan pernyataan lewat akun Instagram pribadinya, @siti.nurbayabakar pada Jumat (3/8/2018).

Dalam postingannya, Menteri Siti sudah meminta Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) untuk menangani kejadian kebakaran tersebut walau kini sudah padam.

Ia juga memerintahkan ada langkah yang jelas untuk mengungkap penyebab serta upaya suksesi alam agar kawasan tersebut bisa hijau kembali.

Berikut caption yang tertera pada postingan Menteri Siti Nurbaya Bakar:

"Terkait kebakaran di Gili Lawa Darat yang merupakan bagian dari, Taman Nasional Komodo, saya sudah minta Dirjen KSDAE tangani kejadian ini secepatnya walaupun kebakarannya sudah padam."

4 dari 4 halaman

"Saya perintahkan ada langkah yang jelas mengungkap penyebabnya, serta nanti upaya suksesi alam agar kawasan tersebut bisa hijau kembali."

"Pihak Balai Taman Nasional Komodo bersama Polres Manggarai Barat telah melakukan penyelidikan mengenai penyebab kebakaran. Beberapa saksi mata juga telah dimintai keterangan."

"Jika memang ada faktor kesengajaan, tentu ada proses hukumnya. Kami usut tuntas, agar kejadian serupa tak lagi terulang."

"Gili Lawa salah satu pulau tak berpenghuni yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Pulau Komodo. Kawasan ini menjadi favorit para wisatawan, baik dalam maupun luar negeri."

"Biasanya para wisatawan hanya dibenarkan untuk singgah menikmati pantai dan keindahan padang Savana Gili Lawa setelah menyelam."

"Karena berada dalam kawasan Taman Nasional, aktivitas kegiatan manusia di lokasi tersebut memang dibatasi untuk menjaga kelestariannya."

"Karena itu kami mengimbau para wisatawan, serta masyarakat untuk peduli dan ikut aktif terlibat menjaga kelestarian Taman Nasional."

"Saya mengajak semua pihak menghindari tindakan-tindakan yang mengganggu atau bahkan merusak kekayaan alam Indonesia."

"Hindari tindakan-tindakan konyol yang merusak alam. Misalnya membuang puntung rokok atau meninggalkan sisa api unggun. Nikmatilah keindahan alam tanpa merusaknya."

7. Marischka Prudence juga menyayangkan peristiwa kebakaran di Gili Lawa Darat.

Travel Blogger, Marischka Prudence yang mengunggah ulang postingan kebakaran di Gili Lawa Darat di Instastory-nya, @marischkaprue.

Mulanya, Marischka Prudence me-repost kondisi Gili Lawa Darat pasca-kebakaran.

(INSTAGRAM/@marischkaprue)

Setelah itu, ia juga mengunggah ulang dari postingan traveler lain, Asoka Remadja yang berkaitan dengan penyebab kebakaran.

Mantan jurnalis TV swasta itu juga membagikan kenangannya saat berada di Gili Lawa Darat.

Dalam foto yang ia bagikan, terlihat jelas bagaimana kondisi padang savana Gili Lawa Darat sebelum kebakaran.

"Entah berapa lama bisa balik lagi kayak gini," tulisnya sambil menambahkan emoticon menangis.

(INSTAGRAM/marischkaprue)

Melihat lokasi kebakaran yang begitu luas hingga mencapai 10 hektare, Marischka Prudence juga menanyakan bagaimana nasib fauna di sana, terutama rusa.

"Terus rusa2 di Gili Lawa gmn nasibnya?" tanyanya.

Marischka Prudence juga menambahkan foto saat dirinya bermain rusa di Gili Lawa.

(INSTAGRAM/marischkaprue)

8. Bukan kali pertama.

Lewat akun Instagram resminya, @komodo_national_park, TN Komodo mengungkapkan jika kasus kebakaran sudah terjadi sebanyak dua kali selama 2018.

Sebelumnya, pada 19 Juni 2018, api juga melanda wilayah Taman Nasional Komodo yakni di Loh Pede Pulau Komodo.

Sama seperti kasus di Gili Lawa, api menghabiskan padang rumput seluas 10 hektar di Loh Pede Pulau Komodo.

Beruntung, tak ada satwa, seperti komodo dan rusa yang terdampak kebakaran ini karena pada dasarnya komodo tidak hidup di wilayah savana.

Sekadar diketahui, wilayah Taman Nasional Komodo yang sebagian besar merupakan savana memang sangat rentan terhadap kebakaran.

Karenanya, semua pengunjung dilarang merokok selama trekking dan atau menyalakan api di dalam kawasan.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comGili LawaNTT Belacang Domu Warandoy
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved