TRIBUNTRAVEL.COM - Kalau anda berkunjung ke kawasan wisata Makam Bung Karno (MBK) di Kota Blitar, tidak ada salahnya mampir ke tempat wisata Kampung Afrika.
Tempat wisata buatan yang baru dibuka sebulanan itu menyediakan spot foto yang menarik.
Wisata Kampung Afrika berada sekitar tiga kilometer ke arah Utara kawasan Makam Bung Karno.
Tepatnya, di Lingkungan Santren, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Tempat wisata ini berada di pinggir permukiman penduduk.
Memasuki kawasan wisata itu, mata pengunjung langsung disambut bangunan rumah tradisional suku Afrika.
Model bangunan rumah bundar dengan ciri khas atas berbentuk kerucut.
Bagian atap menggunakan anyaman daun tebu kering atau biasa disebut welit.
Bangunan rumah tradisional Afrika itu berjajar rapi ditata berpetak-petak.
Tiap petak ada satu bangunan rumah tradisional suku Afrika lengkap dengan halaman.
Halaman rumah dihiasi dengan tanaman bunga berwarna-warni.
Pengunjung biasanya berfoto-foto dengan latar bangunan rumah tradisional suku Afrika.
Sebagian lagi, terlihat duduk-duduk di depan pintu rumah.
Pengelola juga menyediakan tikar di dalam rumah.
Pengunjung bisa beristirahat sambil makan-makan di dalam rumah.
Di bagian tengah lokasi, terdapat tempat pertunjukkan yang bentuknya melingkar.
Tempat pertunjukkan itu biasanya digunakan untuk menampilkan tari-tarian suku Afrika.
Pengunjung juga bisa ikut menari di tempat itu.
Bagi pengunjung yang membawa anak juga disediakan arena bermain.
Arena bermain anak berada di sebelah timur tempat wisata.
Pengunjung bisa bersantai sambil berbaring di tempat tidur gantung atau hammock di sekitar arena bermain anak.
"Tempat wisata ini baru sebulanan ini dibuka, tapi pengunjungnya sudah ramai. Kalau akhir pekan jumlah pengunjungnya bisa sampai 700 orang. Kalau hari biasa sekitar 300 orang," kata pegawai keamanan wisata Kampung Afrika, Dawami, Minggu (15/7/2018).
Dawami mengatakan wisata Kampung Afrika itu milik H Tohari, perajin kendang jimbe di Lingkungan Santren.
Tohari memilih membuat tempat wisata Kampung Afrika sekaligus untuk promosi kerajinan kendang jimbe.
Selama ini, Lingkungan Santren, memang terkenal sentral kerajinan kendang jimbe.
Tohari juga mengekspor kerajinan kendang jimbe ke Afrika.
Dari situ, Tohari punya ide membuat tempat wisata kampung Afrika di lingkungannya.
"Kami juga mempromosikan kendang jimbe di tempat wisata ini. Kalau ada pengunjung yang tertarik bisa beli langsung di lokasi. Sayang ini tadi Pak Tohari sedang keluar kota," ujar Dawami.
Pengelola masih mengembangkan tempat wisata itu.
Sekarang pengelola membangun musala dan menambah kamar mandi.
Selain itu, pengelola juga akan menambah arena bermain untuk anak.
Tiket masuk ke tempat wisata hanya Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
"Luasnya sekitar dua hektare, sekarang masih pengembangan. Kami buka mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB," ujar Dawami.
Salah satu pengunjung, Yuli Astuti (33) mengatakan baru pertama berkunjung ke wisata Kampung Afrika.
Dia penasaran datang ke Kampung Afrika setelah melihat foto-foto tempat wisata itu di media sosial.
Menurutnya, tempat wisata itu memang unik dan cocok untuk berfoto-foto.
"Saya datang bersama anak saya, penasaran setelah melihat foto-foto tempat wisata ini di media sosial. Tempatnya unik," kata warga Wlingi, Kabupaten Blitar itu.
Namun, kata Yuli, pengelola harus menambah arena bermain di tempat wisata itu.
"Agar pengunjung yang membawa anak bisa berlama-lama di lokasi, anaknya tidak cepat bosan," ujarnya.
Pengunjung lain, Gilang Bahtiar mengatakan lokasi tempat wisata Kampung Afrika lumayan strategis.
Lokasi tempat wisata itu berdekatan dengan kawasan wisata Makam Bung Karno.
Pengunjung yang datang ke Makam Bung Karno bisa sekalian mampir ke wisata Kampung Afrika.
"Hanya lokasinya masih panas, perlu ditanami pohon lebih banyak agar rindang. Pengunjung juga lebih nyaman berlama-lama di lokasi," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Wisata Kampung Afrika Blitar, Tak Cuma Spot Foto, Ada Kerajinan Kendang Jimbe yang Unik