Laporan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Akhir pekan ini, terjadi fenomena langka gerhana Bulan total yang disebut Blood Moon atau bulan darah.
Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan fenomena Blood Moon ini pada Sabtu (27/8/2018).
"Bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia, ini gerhana Bulan terlama dalam abad ini, sekitar 103 menit. Terjadi mulai pukul 00.00 WIB, antara pergantian tanggal 27 dan 28," kata Kepala Bidang Informasi dan Data BMKG Wilayah I Medan, Syahnan, pada Kamis (26/7/2018), seperti dilansir dari laman Kompas.com.
Gerhana Bulan kali ini memiliki keistimewaan tersendiri.
Berikut TribunTravel.com telah merangkum deretan fakta tentang Blood Moon 27-28 Juli 2018 dari laman timeanddate.com.
1. Gerhana Bulan kedua yang terjadi tahun 2018.
Ini akan menjadi gerhana Bulan kedua dan terakhir tahun 2018.
Gerhana bulan yang pertama adalah Super Blue Blood Eclipse atau Gerhana Bulan Biru Super, yang berlangsung pada 31 Januari 2018.
Tahun 2018 sebenarnya memiliki lima gerhana.
Yakni, tiga gerhana Matahari parsial dan dua gerhana Bulan total.
Sementara, gerhana Bulan total 27-28 Juli 2018 adalah gerhana Bulan ke 17 sejak 2001, awal abad ini.
Nantinya selama abad 21, ada 85 gerhana Bulan total.
2. Gerhana terlama abad ini.
Bulan akan sepenuhnya tertutup oleh umbra Bumi selama 103 menit.
Hal ini menjadikannya sebagai gerhana Bulan total terlama pada abad ke-21.
Seluruh proses terjadinya gerhana, termasuk fase penumbral dan parsial, akan memakan waktu enam jam dan 14 menit dari awal hingga selesai.
Kita akan melihat gerhana lama yang hampir sama durasinya pada 6-7 Agustus 2036.
Gerhana tersebut nantinya berlangsung selama 6 jam dan 12 menit dari awal hingga selesai.
Menariknya, gerhana pada 6-7 Agustus 2036 tidak akan sama totalnya seperti gerhana Bulan total yang terjadi pada 25-26 Juni 2029.
Gerhana Bulan total 26-36 Juni 2029 mengalami totalitas yang akan berlangsung selama 102 menit.
3. Eclipse Micromoon (Gerhana Bulan Mikro).
Pada 27 Juli 2018, Bulan purnama akan mencapai puncaknya dan berada di titik orbit paling jauh dari Bumi.
Dikenal sebagai Bulan Mikro, Bulan purnama ini mungkin terlihat lebih kecil dan kurang terang dibandingkan Bulan purnama biasa.
Bulan purnama mikro juga membutuhkan waktu lebih lama untuk bergerak melintasi bayangan Bumi dibandingkan dengan Bulan purnama yang mengalami gerhana pada titik yang lebih dekat dengan Bumi.
Inilah sebabnya mengapa durasi gerhana 26-27 Juli 2018 nantinya lebih lama daripada gerhana bulan lainnya di abad ini.
Menurut para ilmuwan, secara teori durasi yang paling lama untuk totalitas selama gerhana bulan adalah 107 menit.
Gerhana bulan total pada 16-17 Juli 2000, mendekati catatan durasi tersebut.
Yakni, 106 menit dan 24 detik.
4. Bumi juga berada di titik paling jauh dari Matahari.
Durasi panjang totalitas gerhana Bulan kali ini juga disebabkan oleh fakta Bumi berada di titik terjauh di orbitnya mengelilingi Matahari saat gerhana berlangsung.
Bumi berada di titik Aphelion, titk terjauh pada orbit Bumi mengelilingi matahari beberapa minggu sebelum gerhana.
Yakni, pada 6 Juli.
Umbra Bumi berada dalam kondisi terpanjang dan terluas ketika Bumi berada di atau dekat dengan Aphelion.
Semakin panjang dan lebar bayangan Bumi, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melewatinya.
Karena Bumi mencapai titik Aphelionnya pada Juli, gerhana Bulan terpanjang cenderung terjadi selama musim panas di belahan Bumi utara.
5. Planet Mars juga terlihat.
Planet Mars, juga akan terlihat di langit bersamaan dengan gerhana Bulan Darah Mikro pada 27-28 Juli 2018.
Planet Mars memang terlihat di langit malam hampir sepanjang tahun, tapi dalam waktu beberapa tahun sekali Planet Mars terlihat sangat terang.
Ini terjadi ketika Mars dan Matahari berada dalam posisi yang bertentangan/oposisi, yang berarti keduanya berada di sisi berlawanan dari Bumi.
Hal ini terjadi setiap 26 bulan.
Pada 2018, itu terjadi pada 27 Juli.
Pada 31 Juli 2018, Mars juga akan berada pada jarak terdekat ke Bumi, yakni sekitar 57 juta kilometer.
Kedua peristiwa ini membuat Mars lebih cerah dan lebih mudah dilihat di langit malam.
Karena cara orbit Mars dan Bumi sejajar di sekitar Matahari, kedua planet ini semakin dekat satu sama lain dalam periode beberapa tahun sekali.
Pada 2003, Mars berada di titik paling dekat ke planet kita dalam waktu hampir 60.000 tahun.
Kali berikutnya Mars berada begitu dekat dengan Bumi seperti itu terjadi pada 28 Agustus, 2287.
Pada malam 27-28 Juli 2018, Planet Mars akan sangat dekat dengan Bulan yang hilang cahayanya dan akan jauh lebih mudah dilihat dengan mata telanjang, jika cuaca memungkinkan.
6. Perseid juga ikut 'meramaikan' langit.
Jika beruntung, kamu juga dapat melihat beberapa bintang jatuh yang terkait Perseids, hujan meteor tahunan, saat Bulan benar-benar hilang cahayanya.
Hujan meteor ini biasanya aktif antara 17 Juli hingga 24 Agustus dan akan memuncak pada malam 12 Agustus dan awal pagi 13 Agustus.
7. Gerhana Bulan terjadi pada pagi buta, petang, dan larut malam.
Gerhana akan terlihat di sebagian besar Eropa, Asia, Australia, Selandia Baru, dan sebagian wilayah Afrika dan Amerika Selatan.
Orang-orang di bagian timur Amerika Selatan akan dapat melihat akhir dari gerhana hanya setelah matahari terbenam pada 27 Juli.
Sementara orang-orang di Selandia Baru akan dapat menikmati awal gerhana tepat sebelum matahari terbit pada 28 Juli.
Orang-orang di Asia dan Australia akan dapat melihat seluruh proses gerhana pada malam 27 Juli atau awal 28 Juli.
Sementara orang-orang di Timur Tengah akan dapat melihatnya sekitar tengah malam antara 27 dan 28 Juli.
Warga Eropa dan Afrika, di sisi lain, akan dapat menikmati gerhana ini setelah matahari terbenam pada 27 Juli.
8. Bagian dari Lunar Saros Series 129.
Dalam ilmu astronomi, setiap gerhana Bulan diberi siklus Saros.
Berlangsung sekitar 18 tahun atau 223 bulan sinodik, siklus Saros didefinisikan oleh posisi berulang antara Matahari, Bumi, dan Bulan selama periode waktu tersebut.
Oleh karena itu, gerhana Bulan yang dipisahkan oleh satu siklus Saros penuh memiliki fitur serupa, termasuk waktu tahun dan jarak Bulan dari Bumi.
Gerhana serupa ini membentuk seri Saros.
Gerhana bulan total 27-28 Juli 2018 adalah bagian dari seri Saros 129, sama seperti gerhana pada 16 Juli 2000, gerhana bulan total yang merupakan gerhana terpanjang di abad ke-20.
Seri Saros ini memiliki total 71 gerhana.
Seri ini dimulai dengan gerhana Bulan penumbral pada 10 Juni 1351 dan akan berakhir dengan gerhana penumbral lainnya pada 24 Juli 2613. (*)