Breaking News:

Jadi Anak-anak Terakhir yang Selamat dari Tragedi Titanic, 2 Saudara Ini Ternyata Korban Penculikan

Ketika RMS Titanic tenggelam pada 14 April 1912, tidak ada yang dapat terhindar dari maut. Bahkan anak-anak turut merasakan kengerian itu.

Penulis: Ambar Purwaningrum
Editor: Sri Juliati
thevintagenews.com
Michel Marcel Navratil dan Edmond Roger Navratil 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika RMS Titanic tenggelam pada 14 April 1912, tidak ada yang dapat terhindar dari maut.

Bahkan anak-anak turut merasakan kengerian itu.

Michel Marcel Navratil hampir berusia empat tahun pada saat itu dan saudaranya, Edmond Roger Navratil, berusia dua tahun.

Mereka selamat dari tragedi itu karena dimasukkan dalam Collapsible D, kapal sekoci kesembilan sekaligus terakhir, yang diturunkan dari kapal Titanic sebelum tenggelam.

Keduanya ditempatkan dalam kapal oleh ayahnya, Michel Navratil.

Momen itu menjadi yang terakhir mereka lihat.

Anak-anak yatim Titanic dengan ibu mereka, Marcelle Caretto
Anak-anak yatim Titanic dengan ibu mereka, Marcelle Caretto (thevintagenews.com)

Awalnya tak ada yang tahu identitas kedua bocah ini.

Mereka hanya dapat berbahasa Prancis dan tak mengerti bahasa Inggris.

Keduanya juga hanya mengingat nama panggilan masing-masing, yakni Lolo dan Momon.

2 dari 4 halaman

Sembari mencari identitas sebenaranya, kedua bocah itu dirawat oleh seorang yang tinggal di Kota New York.

Butuh sebulan dan lusinan surat kabar dengan foto Lolo dan Momon sebelum ibu mereka, Marcelle Caretto menemukannya.

Wanita yang tinggal di Nice, Prancis itu lantas dibawa ke New York pada 16 Mei 1912 untuk menemui anaknya.

RMS Titanic
RMS Titanic (thevintagenews.com)

Lalu bagaimana bisa kejadian itu terjadi?

Mengapa mereka bepergian hanya ditemani oleh ayah?

Mengapa ibu mereka tak ikut dalam perjalanan itu?

Dilansir TribunTravel.com dari laman thevintagenews.com, Marcelle Caretto tidak tahu kedua putranya dibawa ke Amerika Serikat.

Dia tak pernah memberi izin pada mantan suami sekaligus ayah dari anak-anaknya.

Setelah perceraian mereka pada awal tahun, hak asuh penuh anak-anak diberikan kepada Marcelle Caretto.

Michel yang berusia tiga tahun tidak mengerti bahasa Inggris sehingga dia hanya menjawab  oui  (ya) untuk sebagian besar hal yang dikatakan kepadanya. Ini menyebabkan dia secara keliru disebut
Michel yang berusia tiga tahun tidak mengerti bahasa Inggris sehingga dia hanya menjawab oui (ya) untuk sebagian besar hal yang dikatakan kepadanya. Ini menyebabkan dia secara keliru disebut "Louis" oleh beberapa wartawan. (thevintagenews.com)

Michel Navratil hanya bisa bertemu kedua anak-anaknya saat akhir pekan dan hari libur.

3 dari 4 halaman

Jadi dia merencanakan agenda akhir pekan untuk membawa anak-anak bersamanya dan memulai kehidupan baru di Amerika.

Dia menjemput anak-anak pada Jumat, 5 April 1912, hanya beberapa hari sebelum Titanic memulai perjalanan yang fatal.

Dari Prancis, Navratil pergi ke Inggris.

Dia telah membeli tiga tiket kelas dua tetapi dengan nama palsu Hoffman.

Ketiganya naik melalui Pelabuhan Southampton pada 10 April 1912.

Edmond dan Michel Navratil
Edmond dan Michel Navratil (thevintagenews.com)

Di atas kapal, Michel Navratil jarang membiarkan anak-anak lolos dari pandangannya.

Dia mungkin sedikit paranoid jika seseorang mengetahui identitas aslinya.

Sang ibu pun marah ketika menyadari kedua anaknya hilang.

Tidak pernah terlintas dalam pikiran jika mantan suaminya itu menculik kedua anaknya.

Sementara itu, mayat Michel Navratil akhirnya berhasil ditemukan.

4 dari 4 halaman

Karena nama samarannya yang tercatat di manifes kapal adalah orang Yahudi, dia dimakamkan di Pemakaman Baron de Hirsch, Halifax, Nova Scotia.

Foto saudara-saudara yang diterbitkan 22 April 1912, mengidentifikasi mereka sebagai
Foto saudara-saudara yang diterbitkan 22 April 1912, mengidentifikasi mereka sebagai "Louis dan Lola." (thevintagenews.com)

Anak-anak tampaknya hanya menyimpan kenangan indah dari perjalanan itu.

Si sulung ingat ketika dia menumpang Titanic.

Dia selalu bermain dengan saudaranya, menggambar pemandangan, dan mencoba menu sarapan yang lezat.

Michel tak ingat perasaan takut saat Titanic tenggelam.

Sebab saat itu dia sedang tertidur ketika ditempatkan dalam sekoci.

Edmond dan Michel Navratil bersatu kembali dengan ibu mereka.
Edmond dan Michel Navratil bersatu kembali dengan ibu mereka. (thevintagenews.com)

Michel Marcel Navratil meninggal pada usia 92 tahun, pada 2001.

Menurut Titanic Historical Society, ia menjadi orang terakhir yang selamat dari Titanic.

Setelah dia, empat korban perempuan masih hidup.

Ketika dewasa, ia tinggal di Montpellier, Prancis, dan bekerja sebagai profesor psikologi universitas.

Adik laki-lakinya, Edmond, bergabung dengan pasukan Prancis selama Perang Dunia II.

Sayangnya, dia tidak berumur panjang seperti saudaranya.

Selama perang, ia ditawan di kamp musuh tetapi akhirnya berhasil melarikan diri.

Kesehatannya memburuk pada tahun-tahun setelah perang dan dia meninggal pada usia 43 tahun.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comTitanic
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved