TRIBUNTRAVEL.COM - Di zaman modern ini, rok identik sebagai pakaian yang hanya dipakai kaum wanita.
Namun, tidak demikian dengan yang ada di pikiran seorang desainer asal Minnesota, Joe Quarion.
Menurut Joe, rok sebenarnya adalah pakaian untuk semua jenis kelamin, bukan hanya wanita.
Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, diketahui, rok sebenarnya adalah pakaian unisex hingga sekitar abad pertama Masehi.
Celana baru muncul setelah dianggap lebih praktis dipakai oleh para tentara berkuda.

Setelah kendaraan bermesin ditemukan, orang-orang mulai berhenti menggunakan kuda sebagai alat transportasi.
Sejak saat itu rok sudah tidak lagi dipakai kaum pria.
"Rok sangat dipengaruhi gender," kata Joe Quarion kepada City Pages, seperti dilansir dari Odditycentral, Minggu (22/7/2018).
"Rok bahkan menjadi simbol wanita seperti yang biasa dipasang di depan pintu kamar mandi."
Namun, stereotip tidak mengubah rasa nyaman Joe mengenakan rok.

Setelah gagal menemukan rok yang cocok untuk semua jenis kelamin, ia akhirnya memutuskan membuatnya sendiri.
Lalu, lahirlah desain rok buatannya, Unaligned Skirt, rok modern yang terbuat dari kain tebal dengan kantong dan lingkaran sabuk.
Setelah mengunggah beberapa foto rok unisex-nya di media sosial, Joe banyak mendapat banyak reaksi positif.
Joe sejauh ini sudah menjual 450 buah roknya yang unik dan sebagian besar orang yang membelinya punya pemikiran yang sama dengannya.
Sejauh ini, Joe mengklaim belum menemukan orang yang mengatakan hal negatif tentang rok untuk pria ini.
Dunia fashion selalu bergeser setiap zaman berubah.
Bahkan, beberapa pakaian yang jadi tren zaman dahulu bisa populer lagi hari ini.
Bagi Joe, mempopulerkan rok untuk kaum pria juga bukan hal yang mustahil.
(TribunTravel.com/rizkytyas)