Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat traveling ke tempat-tempat wisata alam, satu hal yang kita harapkan adalah suasana bersih, asri, dan alami.
Namun, sayangnya ada banyak tempat wisata yang saat ini mulai dijajah oleh sampah manusia.
Mulai dari sampah plastik, kertas, logam, dan lainnya.
Satu tempat wisata yang kerap dipenuhi sampah manusia adalah pantai.
Polusi dan pencemaran yang parah mengubah sebagian besar pantai di dunia menjadi tumpukan sampah.
Mulai dari pantai di Hawaii, Bali, hingga pantai di pulau terpencil di Samudera Pasifik Selatan.
Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum enam pantai paling kotor di dunia dari laman This Is Insider.
1. Pantai Kamilo, Hawaii, AS
Pantai Kamilo yang juga dijuluki Pantai Plastik adalah satu di antara tempat paling kotor di Bumi.
Terletak di Big Island, Hawaii Kamilo terlihat seperti tempat pembuangan sampah.
Ada ribuan pon puing-puing sampah manusia, mulai dari sisir rambut hingga botol air terdampar di pantainya.
Bahkan beberapa sampah berasal dari Jepang dan Rusia.
Alasan mengapa pantai ini sangat kotor adalah letaknya yang dekat dengan Great Pacific Garbage Patch, area bertekanan tinggi tempat sampah lautan berkumpul di Samudera Pasifik.
Area ini ditemukan pada 1997 oleh ahli oseanografi sekaligus kapten kapal Charles J. Moore.
Tak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang, mayoritas sampah ini berukuran sangat kecil sehingga hampir-hampir tidak dapat dilihat mata telanjang.
2. Teluk Guanabara, Rio de Janeiro, Brazil
Kondisi Teluk Guanabara yang penuh sampah mendapat perhatian media sebelum dan selama Olimpiade Musim Panas 2016.
Tepatnya, ketika para atlet yang berlaga di berbagai kompetisi, seperti berlayar dan mendayung harus menghadapi perairan yang sangat kotor.
Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Associated Press, air teluk "mengandung tingkat virus dan bakteri yang jauh lebih berbahaya dibandingkan kotoran manusia."
Atlet yang menelan sedikitnya tiga sendok teh air yang tercemar itu memiliki 99% kemungkinan mengalami infeksi.
3. Pulau Henderson, Gugusan Kepulauan Pitcairn, Teritori Inggris
Pulau Henderson memang masuk Situs Warisan Dunia UNESCO, tetapi gugusan karang terpencil dan tak berpenghuni di Pasifik Selatan ini memiliki beberapa pantai yang paling tercemar di dunia.
Pulau ini mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir berkat Jennifer Lavers, seorang peneliti di University of Tasmania.
Lavers mengunjungi pulau itu pada 2015 untuk mempelajari polusi plastiknya setelah melihat gambar serpihan sampah di Google Street View.
Selama tiga bulan, timnya menemukan lebih dari 53.000 puing sampah manusia dan itu hanyalah sebagian kecil dari sekitar 37 juta sampah yang mengotori pantai Henderson.
4. Pantai Kuta, Bali
Setelah China, Indonesia adalah penyumbang sampah ke lautan terbesar kedua di dunia dengan porsi 10 persen dari total pencemaran laut global.
Karena itu, tidak mengherankan jika Pantai Kuta, satu di antara tujuan wisata paling populer di Bali, terlihat sangat kotor.
Terutama selama musim hujan ketika banyak sekali sampah yang terdampar dan menumpuk di pantai.
5. Pantai Juhu, India
Seperti pantai-pantai lain di Mumbai, India, Pantai Juhu telah menjadi berita utama karena kualitas airnya yang memburuk.
Dicemari oleh limbah yang tidak diolah dengan baik dari daerah kumuh di dekatnya, air di Pantai Juhu diketahui mengandung bakteri coliform fecal yang dapat menyebabkan penyakit usus, demam tifoid dan hepatitis A.
6. Pantai Serendipity, Sihanoukville, Kamboja.
Kondisi pantai di Kamboja yang tercemar memang bukan rahasia.
Pada 2016, US News and World Report memberi peringkat garis pantai Kamboja sebagai yang paling kotor di dunia berdasarkan jumlah sampah yang dikumpulkan oleh sukarelawan dari International Coastal Cleanup.
Dengan rata-rata 1.072 buah, Kamboja menyaingi Albania, di mana relawan mengumpulkan 877 sampel sampah per mil garis pantai.
Termasuk Serendipity Beach yang juga dikenal sebagai Ochheuteal Beach.
Seorang pengulas TripAdvisor setuju pantai ini sangat kotor.
"Pantainya sebenarnya indah tetapi malah kotor dengan sampah," tulis seorang pemberi ulasan.
Namun, seperti yang dikatakan fotografer Niamh Peren kepada The Guardian, meningkatnya jumlah sampah dengan drastis merupakan pertanda dari masalah yang lebih besar.
Karena kurangnya sistem penyaringan air, orang-orang di Sihanouk bergantung pada air kemasan untuk bertahan hidup.
Secara total, 4 juta orang Kamboja tidak memiliki akses mendapatkan air bersih, menurut Water.org.