lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Bhutan menjadi negara yang dipilih Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata untuk meresmikan hubungan mereka.
Ya, pasangan yang baru saja menggelar resepsi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (7/7/2018) ini telah menikah pada 5 Mei 2018 di Bhutan.
Keduanya ternyata melangsungkan pernikahan di atas tebing setinggi 900 meter di Bhutan, Sabtu (5/5/2018).
Tepatnya di sebuah biara bernama Paro Taktsang atau dikenal sebagai Tiger's Nest alias "Sarang Harimau."
Bicara tentang Bhutan, negara kecil di Asia Selatan tersebut memang kurang begitu dikenal khayalak.
Bhutan hampir sama tertutupnya dengan Korea Utara, tapi kini ia mulai membuka diri terutama untuk pariwisata.
Dikelilingi oleh Himalaya, Bhutan adalah sebuah negara kecil yang terjepit di antara India dan Tibet, sebelah timur Nepal dan utara Bangladesh.
Merangkum dari berbagai sumber, inilah kumpulan fakta menarik Bhutan yang perlu kamu tahu.
1. Turis susah masuk
Meski sudah membuka diri, masuk ke Bhutan tak semudah turis asing masuk ke Indonesia.
Wisatawan harus menggunakan travel agent asli Bhutan dengan tarif yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat.
Untuk premium daily package harganya 200 dolar AS (Rp 2,6 juta) per orang, per malam.
Harga tersebut berlaku untuk musim dingin dan musim panas.
Sementara untuk musim semi dan gugur, harganya 250 dolar AS (Rp 3,3 juta) per orang per malam.
2. Negara paling bahagia di Asia
Bhutan dianggap bagian dari Asia Selatan yang merupakan sebuah kerajaan Budha yang terletak di ujung timur Himalaya.
Kerajaan ini terkenal dengan biara, benteng, dan pemandangannya yang menakjubkan.
Tak banyak orang mengetahui tentang Bhutan, negara yang disebut sebagai negara paling bahagia di Asia.
PBB mengakui Bhutan sebagai negara baru pada tahun 1974
3. Makna kata Bhutan
Beberapa ahli mengatakan asal nama Bhutan berasal dari bahasa Sansekerta, Bhotanta yang berarti "akhir dari Tibet," atau bahasa Sanskerta Bhu-attan, yang berarti "dataran tinggi."
Jika dilihat memang negara ini berada di dataran tinggi.
4. Tidak ada lampu lalu lintas
Selain Pyongyang, Korea Utara, Thimpu adalah satu dari dua ibu kota di Asia yang tidak memiliki satu lampu lalu lintas.
Ada kemarahan masyarakat saat pejabat setempat memasang satu sinyal lalul lintas.
Mereka menempatkan petugas lalu lintas di setiap persimpangan.
5. Negara dengan kandungan karbon minim
Bhutan merupakan negara pertama di dunia yang memiliki kewajiban konstitusional khusus untuk melindungi lingkungannya.
Di antara persyaratannya, sedikitnya 60 persen negara harus tetap berada di bawah naungan hutan.
Hal ini membuat Bhutan disebut sebagai 'Carbon Sink' di dunia yang artinya menyerap lebih banyak Carbondioxide (CO2) daripada yang dihasilkan.
6. Tembakau dilarang
Bhutan adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang penanaman, pemanenan, produksi, serta penjualan produk tembakau.
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Pengendalian Tembakau Bhutan 2010.
7. Memiliki gunung tertinggi yang belum dibuka jalur pendakian
Gangkhar Puensum adalah titik tertinggi di Bhutan dengan ketinggian 7.570 meter.
Gangkhar Puensum merupakan gunung tertinggi di Bhutan yang sayangnya, per 1994, pemerintah Bhutan melarang siapa saja mendaki gunung itu.
Alasannya, sesuai tradisi dan kepercayaan setempat puncak gunung semacam ini dipercaya sebagai rumah suci para dewa dan roh leluhur.
Larangan tersebut kemudian diperbarui pada 2003.
Bahkan pemerintah Bhutan melarang semua jenis pendakian gunung di wilayahnya.
Alhasil, selama aturan dan larangan ini belum dicabut pemerintah Bhutan maka Gangkhar Puesum akan terus perawan.
8. Tidak ada televisi dan tanpa internet
Bhutan merupakan satu negara terakhir di dunia yang memperkenalkan televisi kepada masyarakatnya.
Pemerintah mencabut larangan pemakaian TV dan di Internet, 11 tahun yang lalu.
9. Tanaman ganja tumbuh liar bahkan lebih banyak ketimbang rumput
Mayoritas penduduk Bhutan memang tidak merokok ganja.
Ganja di negara ini justru diumpankan ke babi.
Makan ganja bisa membuat babi cepat lapar dan mereka akan mengonsumsi makanan lebih banyak.
Hal ini bisa menghasilkan daging babi yang gemuk dan lezat.
10. Tradisi Meshu Meshu
Dalam budaya Bhutan, kita harus menolak tawaran makanan.
Saat menolak, kita harus mengucapkan “meshu meshu” dan menutup mulut dengan tangan.
Tenang, penolakan ini tidak akan membuat tuan rumah merasa kecewa.
Justru mereka akan kembali menawarkan dan kita baru boleh menerima makanan setelah tawaran kedua atau ketiga.
Bila kita langsung menerima makanan, malah akan dianggap tidak sopan.
