TRIBUNTRAVEL.COM - Di kawasan Candi Arjuna di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan diadakan acara ritual tahunan.
Acara yang bakal terselenggara 3-5 Agustus 2018 itu, masuk dalam Dieng Culture Festival.
Ritual tahunan yang jadi acara puncaknya itu adalah pemotongan rambut anak gembel (berambut gimbal).
Perihal anak berambut gimbal itu menurut masyarakat Dieng, mereka itu dipercaya merupakan titipan dari sesepuh Dieng.
Konon sesepuh yang dimaksud adalah punggawa kerajaan Mataram Islam (abad 14) bernama Kyai Kolo Dete.
Dari berbagai sumber didapat kisah bahwa Kerajaan Mataram waktu itu hendak mempersiapkan pemerintahan di daerah Wonosobo dan sekitarnya.
Diutus 3 orang untuk urusan itu, yakni Kyai Walid, Kyai Karim dan, Kyai Kolo Dete.
Selanjutnya Kyai Walid dan Kyai Karim bertugas di daerah Wonosobo, sementara Kyai Kolo Dete bertugas di Dataran Tinggi Dieng.
Bersama istrinya (Nini Roro Ronce), Kyai Kolo Dete di Dataran Tinggi Dieng dapat wangsit dari penguasa Pantai Selatan.
Wangsit itu berisikan perintah pada pasangan itu, untuk membawa masyarakat Dieng menuju kesejahteraan.
Nah tolak ukur dari sejahteranya masyarakat Dieng, tandanya adalah keberadaan anak-anak berambut gimbal.
Sejak itulah, muncul anak-anak berambut gimbal di kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Dieng Culture Festival, Kisah Anak Gembel dan Kesejahteraan Masyarakat