TRIBUNTRAVEL.COM - Tak banyak yang tahu, di Kota Solo terdapat kompleks masjid dan makam yang menyimpan jejak sejarah penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Berlokasi di Kecamatan Laweyan, kawasan ini tidak hanya sakral, tetapi juga sarat cerita rakyat dan mitos yang masih dipercaya hingga kini.
Di sana terdapat kompleks masjid dan makam yang sejarahnya tidak bisa dilepaskan dari perkembangan kota Bengawan.
Baca juga: 5 Wisata Religi di Solo, Kota Kecil dengan Toleransi Tinggi: Masjid Syekh Zayed hingga Gua Maria

Baca juga: Itinerary Solo 1 Hari Bareng Anak Bujet Rp 250 Ribu Bertiga: Ketemu Dinosaurus di Pakuwon Mall
Dua lokasi tersebut juga serat dengan cerita rakyat maupun mitos yang sampai saat ini masih dipercaya benar adanya oleh warga sekitar.
Tempat-tempat tersebut tak lain adalah Pasareyan dalem Kyai Ageng Henis dan Laweyan'>Masjid Laweyan yang berlokasi di satu kompleks beralamat di jalan Liris Nomor 1, Belukan, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.
Meski berada di kelurahan Pajang, namun lokasi kedua destinasi tersebut justru lebih dekat dari destinasi wisata, Kampung Batik Laweyan dan hanya dipisahkan oleh sungai Jenes.
Pasareyan dalem sendiri memiliki arti harafiah sebagai kompleks makam.
Sementara nama Kyai Ageng Henis sendiri merupakan tokoh yang dimakamkan di sana.
Kyai Ageng Henis merupakan tokoh sentral yang tak hanya berkaitan dengan sejarah berdirinya Kampung Laweyan sebagai kampung pengrajin batik di Solo.
Namun Kyai Ageng Henis juga merupakan salah satu tokoh awal penyebaran ajaran Islam di Solo.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Instagramable di Banjarsari Solo, Jawa Tengah: Pracima Tuin–Pasar Triwindu
Baca juga: Gua Swara, Sejarah Tersembunyi di Taman Sriwedari, Laweyan Solo, Jawa Tengah yang Kembali Ditemukan
Di sisi lain, ia juga merupakan ayah dari Ki Ageng Pamanahan yang merupakan ayah dari Panembahan Senopati atau raja pertama Kerajaan Mataram Islam.
Kyai Ageng Henis juga merupakan pendiri Laweyan'>Masjid Laweyan yang bisa dikatakan sebagai masjid pertama di Kota Solo.
Dari penjelasan itu, dua destinasi ini sebenarnya sangat penting bagi perkembangan kota Solo.
Namun di balik itu, dua tempat yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu.
Sebagai contoh Laweyan'>Masjid Laweyan berdiri sejak tahun 1546.
Di balik panjangnya cerita sejarah dari dua lokasi tersebut, sampai saat ini masih terdapat beberapa mitos yang dipercayai oleh warga sekitar.
Seperti di Pasareyan dalem Kyai Ageng Henis, juru kunci di sana, Hartini menceritakan bahwa kompleks makam dari keluarga kerajaan Mataram Islam itu masih jadi jujugan bagi tokoh-tokoh publik untuk berziarah.
Bahkan menurut penuturan Hartini, setiap akan bergulirnya pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) terkhusus Solo.
Para calon Wali Kota silih berganti berziarah ke sana.
"Ada tokoh-tokoh seperti Wali Kota yang berziarah ke sini tapi itu sebelum coblosan (Pilkada) biasanya. Sampai coblosan terakhir kemarin," terang Hartini.
Sementara di Laweyan'>Masjid Laweyan, warga sekitar percaya bahwa apabila ada yang nekat bermalam di sana dan tidur di sebelah bedug. Dipercayai ia akan bangun berpindah lokasi di halaman depan masjid.
"Kalau orang sekitar ada yang masih percaya kalau nekat tidur di dekat bedug, bangun-bangun sudah pindah lokasi," tutur Suroso salah satu warga yang ditemui di Laweyan'>Masjid Laweyan.
Rekomendasi Kuliner Hits & Viral Dekat Laweyan'>Masjid Laweyan
1. NEXTDOOR SOC

Lokasinya di Jl. Sidoluhur No.6, Laweyan, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Nextdoor SOC merupakan salah satu slow bar coffee shop yang berada tak jauh dari Laweyan'>Masjid Laweyan.
Menyajikan kopi yang nikmat dan juga ikon foto di depannya yang jadi spot foto menarik para wisatawan.
Buka mulai pukul 08.00 - 19.00 WIB.
Ngopi di sini dibanderol mulai dari Rp 25.000 - Rp 50.000-an.
2. Kedai Santap Solo

Berlokasi di Jl. Batik Keris, Bumi, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Menyajikan makanan rumahan dengan interior ala rumah zaman dahulu yang menarik untuk dikunjungi.
Dengan harga mulai dari Rp 20.000-an, kamu bisa mampir makan menikmati makanan rumahan di sini.
Jam bukanya:
Selasa - Jum’at 15.30 - 22.00
Sabtu & Minggu 11.00 - 21.00
3. Kale Locale

Lokasinya di Jl. Setono No.150, Laweyan, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Kalau kamu mau mencicipi makanan western dengan sajian unik tetapi di berada di rumah klasik, kamu bisa berkunjung ke sini.
Kamu bisa menikmati fine dining di sini by reservasi, ya.
Buka mulai pukul 19.00 - 21.00 WIB.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunSolo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.