Breaking News:

Berita Menarik

4 Praktik Modifikasi Kuno pada Tubuh Manusia, Ada yang Jadikan Tulang Sebagai Perhiasan

Begitu seseorang meninggal, tubuh mereka umumnya diperlakukan secara hormat. Lain halnya dengan masyarakat kuno.

Penulis: Ambar Purwaningrum
Editor: Sri Juliati
listverse.com
Perhiasan dari tulang 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Di seluruh dunia, orang mencoba berbagai jenis modifikasi tubuh, misalnya tato, tindikan, atau skarifikasi.

Namun, semua praktik ini terjadi ketika seseorang masih hidup.

Begitu seseorang meninggal, tubuh mereka umumnya diperlakukan secara hormat, seperti dikubur atau dikremasi.

Lain halnya dengan masyarakat kuno yang menjadikan mayat sebagai alat dimodifikasi.

Mereka mengubahnya menjadi berbagai jenis peralatan.

Ada yang digunakan sebagai perhiasan hingga lukisan.

Dilansir TribunTravel.com dari laman listverse.com, berikut empat praktik modifikasi kuno.

1. Cangkir tengkorak

(listverse.com)

Cangkir tengkorak menjadi barang yang paling banyak dibuat pada zaman kuno.

2 dari 4 halaman

Mereka mengubah tengkorak menjadi cangkir dan mengukirnya dengan berbagai karya dekoratif.

Tulang tengkorak tertua yang pernah ditemukan berasal dari Gua Gough di Somerset, Inggris, yang tertanggal 14.700 tahun yang lalu.

Tengkorak lain yang dimodifikasi dan telah digunakan sebagai cangkir ditemukan di Nawinpukio, Peru dari 400 hingga 700 M.

Ada produksi sistematis cangkir tengkorak selama zaman Neolitik di Herxhein, Jerman.

Bangsa Viking dan Scythians dilaporkan 'menyulap' tengkorak musuh yang kalah sebagai cangkir.

Catatan sejarah telah menyebutkan penggunaan tengkorak sebagai alat minum di Aghori, India dan Aborigin, Australia.

2. Tulang sebagai peralatan sehari-hari

(listverse.com)

Penggunaan tulang kerangka sebagai peralatan sehari-hari banyak dilakukan di kota kuno Teotihuacan, Meksiko.

Masyarakat pra-Aztec menciptakan banyak barang sehari-hari, seperti kancing, sisir, jarum, dan spatula dari tulang manusia yang baru saja mati antara AD 200 dan 400.

Batu digunakan untuk membentuk alat-alat dan prosesnya harus dimulai segera setelah kematian.

3 dari 4 halaman

Jika tidak, tulang akan menjadi terlalu rapuh untuk dikerjakan.

Alat-alat yang ditemukan sejauh ini hanya terbuat dari tulang orang dewasa muda setempat.

Tidak ada yang dibuat dari orang asing, anak-anak, atau orang tua.

3. Tulang sebagai perhiasan

(listverse.com)

Tulang juga dibuat menjadi perhiasan.

Orang Swiss di masa lalu menjadikan tengkorak sebagai jimat.

Kalung yang terbuat dari tulang tangan dan kaki ditemukan di Meksiko, Dataran Rendah, dan Great Basin di Amerika Serikat.

Tulang-tulang dirangkai, menjadi rantai panjang, atau ditambahkan ke kalung sebagai liontin.

Dipercaya, perhiasan ini dibuat dari tulang musuh yang mati untuk melambangkan kemenangan.

4. Tulang sebagai alat musik

(listverse.com)
4 dari 4 halaman

Suku Aztec gemar membuat alat yang disebut omichicahuaztli dari tulang manusia.

Mereka menggunakan kaki atau lengan tulang manusia untuk membuat perangkat perkusi.

Kadang-kadang, instrumen ini terbuat dari tulang binatang, seperti tulang belikat kura-kura atau tulang rusuk ikan paus.

Umat ​​Buddha Tibet juga menggunakan instrumen berbentuk terompet yang terbuat dari tulang paha manusia yang disebut kangling.

Instrumen ini merupakan bagian dari upacara Tantrik dan pemakaman yang dimaksudkan untuk mengingatkan mereka jika tubuh adalah benda sementara.

Tulang itu biasanya diambil dari penjahat atau seseorang yang mengalami kematian yang kejam, meskipun jika tidak tersedia, bisa dari seorang guru.

Instrumen ini berasal dari India 1.500 tahun yang lalu dan menyebar ke Tibet pada 800 SM.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
AztecMeksikoTribunTravel.com Jenna Ortega Guillermo Ochoa Estadio Universitario Estadio Azul Estadio Jalisco Estadio Caliente Estadio Corona
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved