Breaking News:

Etika Penumpang Pesawat Berdasarkan Lokasi Tempat Duduk: Kursi Tengah, Lorong, dan Jendela

Selama menaiki pesawat, penumpang pun diharuskan untuk menaati peraturan yang telah dijelaskan pramugari sesaat sebelum terbang.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
MarketWatch
Ilustrasi. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat menjadi salah satu moda transportasi yang banyak dipilih traveler.

Dengan menggunakan pesawat, waktu tempah selama berhari-hari bisa dipangkas hingga beberapa jam saja.

Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat Memencet Tombol Panggilan untuk Pramugari di Pesawat

Selama menaiki pesawat, penumpang pun diharuskan untuk menaati peraturan yang telah dijelaskan pramugari sesaat sebelum terbang.

(cntraveler.com)

Selain itu, ada beberapa etika yang harus dipatuhi penumpang demi kenyamanan sesama penumpang.

Dilansir TribunTravel dari Conde Nast Traveler, berikut etika penumpang pesawat berdasarkan tempat duduknya.

5 Penerbangan Terpanjang di Dunia, Duduk di Kursi Pesawat Lebih dari 17 Jam!

Kursi Dekat Jendela

Duduk di kursi dekat jendela memang memberikan beberapa keuntungan, salah satunya bisa melihat pemandangan melalui jendela.

Selain itu, saat tidur pun bisa menyenderkan kepala ke jendela.

Penumpang yang duduk di dekat jendela juga dapat dengan mudah membuka atau menutup penutup jendela.

Erin Florio, salah satu pembaca Conde Nast Traveler mengatakan, penumpang did ekat jendela mempunyai kuasa penuh atas jendela.

2 dari 4 halaman

"Saya adalah loyalis kursi jendela. Jika saya ingin melihat keluar, saya akan membukanya. Jika matahari mengganggu saya, saya akan menutupnya," ujar Erin.

(telegraph.co.uk)

Namun, lanjut Erin, dirinya tidak akan bersifat memaksa untuk membuka atau menutup penutup jendela.

Kursi Dekat Jendela atau Lorong? Pilihan Kursi di Kabin Pesawat Bisa Tunjukkan Sifat Asli Penumpang

"Jika silau berarti penumpang di sebelah saya tidak dapat melihat ke luar jendela, maka saya akan memastikan dulu," ujarnya.

Selain itu, penumpang di dekat jendela juga harus bersandar ke belakang ketika penumpang di sebelahnya hendak mengambil foto.

"Jika penumpang kursi tengah dan lorong ingin mengambil foto, saya akan bersandar sebaik mungkin sehingga mereka mendapatkan bidikan yang bagus," katanya.

Kursi Tengah

Duduk di kursi tengah memang terasa tak nyaman, karena ada penumpang di sisi kanan dan kiri.

Pembaca Conde Nast Traveler, Laura Dannen Redman, membayangkan dirinya menjadi anak tengah ketika duduk di kursi tengah.

Pertama, jika menginginkan jendela terbuka atau tertutup tentu harus bertanya pada penumpang di dekat jendela.

Kedua, penumpang di kursi tengah setidaknya membantu pramugari memberikan minuman pada penumpang paling ujung.

(bravotv.com)
3 dari 4 halaman

"Kamu juga dapat melakukan percakapan yang menyenangkan dengan penumpang di sebelah kanan atau kiri," kata Laura.

Namun jika tidak ingin mengobrol, Laura menyarankan sebaiknya menggunakan earphone dan tidurlah.

"Kamu harus membenarkan letak sandaran tangan," ujarnya.

Kursi Lorong

Penumpang yang berada di kursi lorong tentu akan lebih nyaman saat akan menuju toilet.

"Penumpang di kursi lorong harus bersedia untuk berdiri beberapa kali," kata Meredith Carey, pembaca Conde Nast Traveler.

(turner.com)

Saat berdiri harus dilakukan tanpa mengeluh untuk membiarkan penumpang sebelah menuju toilet.

Hal lain, penumpang di kursi lorong terbatas pada satu sandaran tangan di sisi lorong.

(thesun.co.uk)

Selain itu, jika ingin meregangkan kaki, jangan meletakkan kaki di lorong.

Karena hal itu tentu akan mengganggu penumpang atau pramugari yang melewati lorong.

4 dari 4 halaman

"Tugas yang lain yaitu meekan tombol panggilan di dalam pesawat jika seseorang membutuhkan sesuatu," tambah Meredith.

Tentunya tombol panggilan hanya boleh ditekan saat seseorang benar-benar dalam keadaan darurat. (TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Conde Nast TravelerTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved