Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kuil di Provinsi Phetchaburi, Thailand telah membuat gebrakan baru dalam pemanfaatan botol plastik bekas.
Biasanya botol plastik bekas hanya dibuang yang bisa berakhir dengan mengambang di lautan.
Alhasil, sampah plastik botol ini akan mengotori dan menganggu biota laut.
Melihat fakta yang ada, masyarakat Phetchaburi memanfaatkannya untuk membangun jembatan sungai.
Bangunan jembatan dari botol plastik ini memiliki panjang 42 meter.
Tak hanya jembatan, sampah sisa minuman kemasan tersebut juga digunakan untuk membuat empat perahu dayung.
Semua hasil kreasi transportasi air dan jembatan ini ditampilan untuk atraksi utama di riverside market, sebuah acara di desa setempat.
Akun Facebook Wat Thong Noppakun menulis, pengerjaan proyek ini sudah mencapai 92 persen.
Abbas, Phra Kru Kosorn Watcharathm mengatakan pada Coconuts.co, sekitar 25 ribu botol telah didaur ulang untuk digunakan membangun jembatan.
Pembangunan jembatan ini menggunakan kerangka bambu kemudian dilapisi botol plastik.
Dengan yakin ia menyatakan, jembatan botol plastik tersebut mampu menampung 80 orang dewasa.
Botol-botol bekas tersebut berasal dari penduduk setempat di daerah sekitar kuil.
Abbas menyebutkan, ide dan desain kreasi pemanfaatan botol bekas ini adalah hasil pemikiran biarawan kuil.
Ia menambahkan, pada upacara pembukaan, sebanyak 30 biksu berjalan melintasi jembatan untuk memberkati acara tersebut.
Perahu dayung yang terbuat dari sekitar 500 botol plastik tersebut juga sanggup menampung beban hingga 150 kilogram.
Pihak kuil berharap, dengan adanya kreasi ini akan mendorong pola pikir berkelanjutan di kalangan masyarakat agar botol plastik bekas dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pembangunan jembatan dan perahu dayung juga menjadi solusi atas banyaknya botol plastik bekas yang dibuang di Thailand setiap harinya.
"Kami mengadakan pertemuan pertama pada 22 Mei dan menghabiskan waktu setiap hari untuk membangun kerangka daur ulang ini."