lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Selama lebih dari dua abad para pemburu harta karun, ilmuwan teknologi hingga militer Amerika Serikat (AS) mencoba memecahkan satu set dari tiga sandi untuk mengungkap lokasi harta karun legendaris senilai puluhan juta dolar.
Namun, belum ada yang berhasil memecahkannya.
Mungkinkah kamu menjadi orang beruntung itu?
Dongeng harta Thomas J.Bale yang berupa ribuan pound emas, perak dan permata senila US$ 60 juta atau sekitar Rp 836 miliar.
Harta itu diperkirakan dikubur di suatu tempat di Virginia.
Selama seratus tahun terakhir, banyak yang mencoba mencarinya namun mereka gagal menemukan lokasi tepatnya.
Beale adalah seorang petualang abad ke-19, seperti dilansir dari odditycentral.com (14/6/2018)
Konon, ia menemukan harta karun yang ia cari selama dalam perjalanan berburu di dekat perbatasan New Mexico - Colorado.
Lalu, Beale membawa harta temuan itu ke negara asalnya Virginia.
Diduga ia menyimpan dengan cara menguburnya di sana supaya aman.
Dia kemudian membuat tiga sandi untuk menyembunyikan lokasi penyimpanan, ahli waris dan rincian hartanya.
Sejauh ini, satu satu dari tiga kode yang telah dipecahkan.
Kode Beale adalah kode subtitusi dasar, di mana setiap angka mewakili huruf alfabet yang bisa ditemukan dengan menghitng kata-kata dalam teks.
Itulah yang menjadi 'kunci' dasar sandi tersebut.
Selama kuncinya diketahui, mengartikan kode semacam ini cukup mudah.
Masalahnya, tidak ada yang tahu kunci dari tiga sandi harta karun Beale.
Di sinilah letak permasalahannya.
Selama 200 tahun terakhir, banyak ilmuwan, ahli komputer, ahli matematika hingga para pemburu harta karun mencari solusi kode-kode Thomas J.Beale.
Ini jadi semacam tebak-tebakan.
Kriptanalis baik profesional maupun amatir, konsultan teks dari Konstitusi Amerika Serikat dan Magna Carta, hingga Doktrin Monroe dan beberapa Shakespeare juga turut mencoba memecahkannya.
Tidak ada yang berhasil sampai mereka akhirnya menyerah.
Pada abad ke-19, seorang kriptanalis amatair yang tak disebutkan namanya tidak sengaja menemukan kunci pertama.
Ia mengungkapkan bagian yang sangat menarik dari pesan yang dikodekan Beale.
Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih begini artinya :
"Aku menyimpannya di daerah Bedford, sekitar empat mil dari Buford di dalam peti atau lemari besi enam kaki di bawah permukaan tanah."
Pesan tersebut diakhiri dengan kalimat yang berbunyi, "kertas nomor satu menggambarkan lokasi pasti dari lemari besi sehingga tidak sulit menemukannya."
Sayangnya, belum ada yang bisa menguraikan isi kertas nomor satu dan tiga.
Beruntung kode nomor dua sudah dipecahkan dan keinginan menjadi miliuner mengilhami banyak orang orang untuk memecahkan dua sandi yang tersisa.
Meskipun sandi nomor satu dan tiga belum bisa dibaca, bukan berarti harta karun tidak bisa ditemukan.
Berbagai teknologi juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Seringkali terlihat para pemburu harta karun dipersenjatai dengan detektor logam, magnetometer hingga penghitung geiger sambil menjelajah pedesaan Virginia.
Pencarian itu kadang juga menimbulkan masalah, termasuk mengalami bentrok dengan warga setempat.
Menurut laman Mental Floss, seorang pria bernama Stan Czanowski menghabiskan US$ 70 ribu selama tujuh tahun dengan dinamit dan buldoser.
Pada tahun 1980-an, pria lainnya bangkrut setelah meledakkan daerah berbatu di Virginia selama enam bulan.
Teka-teki harta karun ini seolah bisa membuat kecanduan untuk memecahkannya.
"Sama seperti obat atau perjudian, sandi yang tertulis bisa menyebabkan seseorang mempertaruhkan segalanya demi menemukan harta karun tersebut," kata Peter Viemeister, penulis The Beale Treasure: A History of a Mystery.
Apakah kamu tertarik memecahkan teka-teki sandi harta karun Beale?
(TribunTravel.com/rizkytyas)
