Breaking News:

2 Tahun Hidup di Luar Angkasa, Astronot NASA Ungkap Rumitnya Buang Air hingga Kotoran Melayang

Peggy Whitson seorang astronot NASA menceritakan betapa berwarnanya hidup di luar angkasa.

BBC
Peggy Whitson 

TRIBUNTRAVEL.COM - Peggy Whitson seorang astronot NASA menceritakan betapa berwarnanya hidup di luar angkasa.

Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk tidak lagi akan pergi ke luar angkasa.

Mantan bos Stasiun Luar Angkasa Internasional tersebut tercatat telah menghabiskan 665 hari atau setara 2 tahun hidup di luar angkasa.

Waktu tersebut jauh lebih banyak daripada orang Amerika kebanyakan.

Dilansir TribunTravel.com dari travelandleisure.com, banyak aspek pekerjaan di luar dunia yang membuatnya betah.

Mulai dari memasang komponen baterai di panel surya stasiun hingga pengambilan sampel mikroba ruang misterius.

Jadi Pertanyaan, Begini Cara Astronot Salat dan Puasa di Ruang Angkasa Meski Matahari Terbit 16 Kali

Tak Semudah Teori, Begini Susahnya Jadi Astronot Wanita Atasi Menstruasi di Luar Angkasa

Semuanya membuat Whitson sangat bangga.

Tapi ada satu aspek kehidupan di luar angkasa yang Whitson bilang dia tidak akan melewatkannya sama sekali.

Adalah toilet.

"Stasiun luar angkasa belum benar-benar menjadi sebuah hotel," katanya.

2 dari 3 halaman

"Aku akan menyebutnya perjalanan berkemah."

Toilet di ISS tidak separah popok yang kadang-kadang harus digunakan astronot pada misi seperti perjalanan bulan Apollo.

Tetapi toilet buatan Rusia senilai $ 19.000 atau Rp 266 juta juga bukan kelas satu.

"Buang ari kecil relatif mudah," lanjutnya.

Jadi Astronot Itu Berat! 11 Penderitaan Ini Cuma Bisa Dirasakan Mereka Saat di Ruang Angkasa

Kurangi Limbah di Luar Angkasa, Para Astronot Manfaatkan Kotoran Manusia tuk Buat Makanan

Untuk itu para astonot menggunakan corong yang dilengkapi dengan kipas yang menyedot kencing mereka, sehingga tidak melayang.

Kemudian dibutuhkan sekitar delapan hari agar cairan itu menjadi air minum yang kemudian di minum lagi oleh para astronot.

Namun buang air kecil tidak sesederhana itu.

Penduduk ISS pergi ke kamar mandi dalam lubang kecil di atas kaleng perak, menggunakan kipas untuk menyedot kotorannya.

Setelah astronot selesai, kotoran disegel dalam kantong plastik, untuk menunggu hari sampah ruang berikutnya.

"Setelah mulai penuh, kau harus meletakkan sarung tangan karet dan mengepaknya."

3 dari 3 halaman

Sesekali prosesnya berjalan tidak seperti aturan alias salah atau malfungsi toilet, dan para astronot harus menangkap kotoran mereka yang mengambang.

Tapi akhirnya, semua limbah itu dibuang di kapal kargo yang penuh sesak dengan sampah ISS, dan dikirim kembali ke misi bunuh diri ke atmosfer Bumi.

"Kami mengirim mereka pada lintasan yang sengaja akan terbakar," kata Whitson.

Sedangkan untuk urin, sekitar 80 hingga 85% akan didaur ulang menjadi air minum, dan sisanya menjadi sampah beraroma garam.

(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
NASAAmerikaTribunTravel.com Quincy Jones Pager (Beeper)
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved